Breaking

Kamis, 16 November 2017

Enaknya Memek Istri Tetangga DiGenjot Pingin Terus


Enaknya Memek Istri Tetangga DiGenjot Pingin Terus
Enaknya Memek Istri Tetangga DiGenjot Pingin Terus

Saya tinggal di dekat pasar tradisional. Rumahku tepat di belakang los-los yang ada di pasar itu. Salah satu los yang tepat di depan rumahku adalah los penjual telur ayam. Bik Sari, begitulah biasa kami memanggil penjual telur itu. Dia dari Madura, dan dibantu oleh anaknya, Yumi. 

Yumi berumur 25 tahunan, sudah bersuami dan punya seorang anak berumur 3 tahun. Badan montoknya sangat menawan. Dengan tinggi sekitar 165cm dan ukuran tetek 36 C (taunya belakangan setelah tersingkap :P) membuat sempurna penampilannya yang ditunjang dengan wajah yang lumayan manis. Jujur saja, saya sangat sering membayangkan tubuh Seksinya ada dalam dekapanku. Setiap kali berangkat kerja, saya selalu menyempatkan diri memandang Yumi yang selalu mengenakan kaos ketat saat menjaga kiosnya, dan itu membuat selangkanganku seringkali berontak, kalau gak cepat-cepat berlalu dari hadapannya… 

Kemarin pagi saya bolos ke kantor. Sementara istriku sudah berangkat bekerja, saya pakai waktu pagiku dengan mencuci Ninja merahku setelah beberapa hari malas kubersihkan karena hujan turun terus menerus. Sambil memandikan Ninja, sesekali saya curi2 pandang ke arah Yumi, khususnya ke arah tetek jumbonya… Beberapa kali sempat ketahuan kalo saya sedang curi2 pandang, dan saya hanya melempar senyum untuk menutupi kemaluan.. eh rasa maluku. Tak berapa lama kemudian saya lihat Yumi beranjak menuju ponten umum. 

Tapi gak lama kemudian, dia kembali dan terlihat gelisah dan wajahnya pucat seperti menahan sesuatu. Dan dia akhirnya celingak-celinguk di tepi jalan belakang kiosnya, yg otomatis berada di depan rumahku. Karena penasaran, saya tanya ke Yumi. “Kenapa, Yum?” tanyaku “Anu, bang. Kebelet, tapi ponten penuh,” jawabnya tanpa malu-malu, karena kami juga udah kenal lama. 

“Trus kamu mau ke mana? Mau kencing di pinggir jalan ya?” godaku. “Ih bang ini, ya gak lah. Saya mau pulang, nunggu becak,” jawabnya. “wheleeh… kamu pakai kamar mandiku aja lho, daripada keluar di becak,” kataku menawarkan jasa.. sambil mikir strategi buat ngintip.. “Gak apa2 ya bang?” tanyanya. “udah, daripada keburu keluar… cepet masuk,” kataku. Dan dia pun segera masuk ke rumahku, dan saya tunjukkan kamar mandiku. 

Setelah mengantarnya, saya keluar untuk memastikan situasi di luar tidak sedang ramai. Setelah yakin dengan perkiraanku bhw saat Yumi masuk tidak ada orang yang melihat, maka saya masuk ke rumah dalam rangka mengintip. Pintu pagar pun saya tutup. 

Hampir saja saya kecewa… karena saat mendekati kamar mandi, saya dengar Yumi sudah menyiramkan air, tanda tuntasnya hajat yg tertahannya. Kentang nih, pikirku…. Tapi tiba-tiba terdengar, “gedebuuuk… klothaaak… aaaauuuuuuwwwww…” Rupanya Yumi terpeleset dan jatuh di kamar mandi. Spontan saya ketuk pintu kamar mandi, dan bertanya “Kenapa, Yum?” Dia menjawab, “aduh mass… saya kepeleset.. sakit banget dengkulku.” 

Tak lama kemudian, dia membuka pintu, sambil terpincang-pincang memegangi lututnya yg terlihat merah memar. Dia terhuyung-huyung. Saya kasihan melihatnya, dan bantu memapahnya. Dia gak menolaknya. Saya peluk pinggulnya dengan tangan kananku dan membimbingnya ke ruang tengahku. Karena dia terpincang-pincang, tanpa sengaja gerakan tubuhnya naik turun, dan saat itu pula tanganku terasa menyentuh tetek jumbonya, meskipun masih dari luar kaosnya. Tanpa disadari, saat kupapah, sebagian kaosnya tersingkap, dan menampakkan betapa putih dan mulus kulit Yumi. Sampai di ruang tengah, Yumi minta duduk di karpet sambil bersandar di sofa untuk meluruskan kakinya yg memar. 

Nah, saat mau duduk inilah saya manfaatkan kesempatan untuk meremas toketnya ketika saya membantunya duduk dengan memapahnya dari belakang. Seolah gak kusengaja, saat dia melorotkan tubuhnya, dan tanganku mulai sampai di wilayah toketnya, kusempatkan utk sedikit meremasnya. Dan Yumi pun melenguh… “uuhh…” saya gak tau itu lenguhan karena remasanku atau karena sakit di lututnya. Sebodo amat ah… yg penting saya bisa merasakan betapa kenyal dan kencangnya tetek jumbo Yumi. 

Saya mengambilkan air minum untuk Yumi sambil menawarkan menggosoknya dengan minyak gosok yang saya punya. Dan Yumi menerima tawaranku. Saya ambilkan minyak gosok dan sekaligus menawarkan diri utk menggosokkan dan mengurut kakinya. Dia mau saja. 

Dan mulailah ritual pijit memijit, walau sebenarnya cuma mengelus dan mengusap… hehehehe… Karena kuatir Bik Sari curiga dengan kepergian Yumi, saya bertanya, “kamu tadi pamit ke mana sama bik Sari?” Yumi menjawab, “aku pamit pulang.” “o, ya sudah. Takutnya ntar dicari,” jawabku. Dari situ, kami mulai perbincangan dengan gombalanku… “Sum, kamu ternyata manis juga… bodymu bagus,” kataku menggombal. “Coba kalo kenalnya masih sama-sama bujang, pasti tak pacari kamu.” “ah.. sampeyan bisa aja bang,” kata Yumi, sambil meringis saatku usap bagian yg memar. “Iya, bodymu mantap, susumu joss, bokongmu semok… hehehe…,” kataku, “pasti suamimu puas banget itu…” Yumi makin tersipu malu. “Ngomong apa sampeyan itu mas…” “Lho, ya ngomong soal suami istri… kan udah tau sama tau urusan itu kan…?” kataku. Dan tanpa sadar, saya mulai hanyut.. saat memandang wajah Yumi yang tak berapa jauh dari wajahku sambil mengurutnya eh mengelus kakinya. 

Makin manis di pandanganku. Lama-lama pandanganku turun ke arah dadanya.. dan terpaku di sana, sambil tanganku terus mengelus betisnya. Tak terasa, tanganku telah beralih ke atas lututnya dan menarik ke atas legging hitam ketat yang dipakainya, dan mengelus2 bagian itu sambil terus memandang dadanya. 

Tiba-tiba Yumi mengagetkan aku… “hayo.. lihat apa?” Kujawab spontan “penasaran dengan isi di dalamnya” Dia pun memukul lenganku. Saya tertawa saja, sambil terus mengelus pahanya, sambil tangan kiriku memijit2 pangkal pahanya dari luar celananya. Cukup lama kami berdiam diri, sambil saya terus mengelus pahanya, alih-alih mengurut. 

Tiba-tiba Yumi bergumam.. “emmmhhh….” Saya terkejut dan bertanya, “kenapa Yum? Sakit?” Dia menjawab, “gak apa-apa mas” sambil nafasnya agak tersengal dan matanya mulai sendu. Saya tahu dia mulai horni akibat elusanku. Segera saja wajahku mendekat ke wajahnya dan mencium bibirnya. Yumi membalas dengan lembut. 

Saya menghentikan aktifitas tanganku di pahanya, dan beralih ke dadanya. Kuremas lembut tetek jumbonya… “Uuuuggghhh…. sssshhhhhh enak masssss” rintih Yumi. Saya pun tak menghentikan ciumanku sambil menyusupkan tanganku di balik kaosnya. Melingkari tubuhnya dan melepaskan kait Bhnya. Lalu tangan kananku sampai pada dua bukit kembar montok yg selama ini ku impikan… Kupilin putingnya yang tak seberapa besar.. dia makin kuat rintihannya… “masssss….. auuuggghh.. geliii.. nikmaatttt…” Tak berlama-lama segera kuangkat kaos berikut BHnya. Tersembullah dua benda kenyal yang tegak mengacung dengan gagah di depanku. “wooowww.. susumu indah banget, Yum…,” kataku. 

Segera ku remas dua benda impianku itu, sambil mengarahkan bibirku mencumbu belakang telinga dan turun ke lehernya. Yumi hanya mendesah-desah sambil tangannya memelukku dan menyelusup ke dalam kaosku. Akhirnya kubuka kaosku. Kami berdua bertelanjang dada. Segera saja saya sapukan lidahku ke sekitar puting coklat muda Yumi, yang membuatnya makin mendesah sambil mengangkat pantatnya… “arrrggghhhhh… masssss…. terussss.. iseeeeph maaassssshhh….” Saya menuruti kemauannya.. saya jilat, hisap.. jilat, hisap bergantian yang membuat Yumi makin blingsatan. Tangannya menggapai-gapai mencari tongkat ajaibku… 

Dia berhasil menemukan dan merogoh celana boxerku, yg pagi itu sedang tidak berlapis CD. “ooohh.. massssh… gede banget kontolmu.. tempikku gak muat massssh…” rintihnya.. Saya tak peduli.. saya sibuk menikmati kenyalnya susu Yumi. Saya belum puas…. Perlahan-lahan, saya arahkan tanganku ke dalam celana legging yang dipakainya. 

Sampailah jariku di rimba belantara milik Yumi yang sudah mulai becek… saya pijit-pijit bibir memeknya.. saya telusuri belahan bukit rimbunnya utk mencari sebiji kacang kenyal di dalamnya. Begitu ketemu, segera kupijit2 lembut butiran kenyal itu.. dan membuat Yumi makin blingsatan… “masssshhh.. kamu apain itilku….uuuuggghhhh… masssshhh… gak kuaattthh….??? Segera saya pelorot celananya, Yumi membantu mempermudah dengan mengangkat pinggulnya. Jadilah kami sama-sama bugil di ruang tengahku. 

Perlahan, Yumi saya baringkan di karpet, dia nurut aja sambil terus mengocok lembut joy stick-ku. Mulutku beralih dari tetek ke perutnya hingga sampai ke memiawnya…. Yumi makin mendesah kencang saat hembusan nafasku menghangatkan memek tembemnya. Kami mengambil posisi 69. 

Yumi segera meraih batangku dan memasukkan ke mulutnya… bibir dan lidahnya terasa lembut menyentuh palkonku.. hisapannya membuat saya beberapa kali mengejang… dan saya membalasnya dengan menjilat dan menyedot2 lubang kenikmatannya…. Walaupun Cuma penjual telur, tapi meki Yumi baunya harum karena dia rajin mengonsumsi jamu ramuan madura. 

Kujilat dan kuhisap2 bibir mekinya…. Kukunyah2 lembut clitorisnya.. dan ternyata itu membuat pertahanannya jebol… “massssshhh…. kamu apain itilku massssshhhh…. saya mau dapeeeetttth…. uuugggghhhhh….. sssshhhhh…” Dan, terasa betapa makin beceknya memeknya disiram dengan cairan orgasmenya. 

Yumi lemas sambil mendesis-desis keenakan. “aduuuhh masshh… enyaaakh…. udah lama saya gak beginian…hhhh…. sshhh..” “hah? Masak sih?” tanyaku. “iya mash… suamiku habis jatuh, kontolnya gak bisa ngaceng lagi..” kata Sumi… “Oalah Yuuuumm.. kasihan banget kamu.. eman bangeeet….. sini sekarang saya puasin… ,” kataku. “iyo massh… puasin aku…,” balas Yumi. Langsung saja saya kenyot lagi susu montok itu. “uuuggghhh… massshhh… ayo masssshh.. puasin akuuuu….” Yumi mengerang. Tangannya segera meraih dan mengocok kontolku. Saya sodorin ke mulutnya. 

Dijilat, dihisap dari palkon sampai sun hole-ku… membuat saya makin bergairah menggarap Yumi. Setelah saya rasa cukup becek, segera saya arahkan kontolku ke memek Sumi… Yumi hanya mendesis-desis kenikmatan… Saya usap-usapkan palkon ke belahan meki Sumi… makin lama makin licin.. maka ku doronglah batangku sampai amblas seluruhnya… blleeeepppsssph… Gileeee… mekinya peret abiiiissss… emang bener kata orang, empot2 ayam Madura punya….“auuuughh…….. mmaassshhh…. seseeeeekkkhhhh…. gedhe bangeth penis kamu masssshh…. punya bojoku gak segede iniiiihhh…. uuuughhh… ssshhh…” “enakh ya Sum…. tempik kamu peret dan legit Sum…. enak mana sama suami kamu..??” “enakh ini masshh… ayo masshh.. genjoth terussshh… puasin akuuuuhh.. sshhhh….” kata Yumi sambil matanya merem melek keenakan… Setelah 10 menit, Yumi capek, minta ganti posisi. 

Tanpa melepaskan diri, kami berganti women on top. Yumi sedikit mengernyit kesakitan saat lututnya yg memar coba ditekuk karena dia ambil posisi jongkok. Namun itu tak lama karena kalah dengan kenikmatan yang dia terima akibat meki legitnya diobok-obok sama kontolku.. hehehehe… Dalam posisi ini, jepitan dan empotan Yumi makin terasa memijat-mijat batangku. 

Dia menggoyang pinggulnya membuat kontolku berasa dipilin-pilin… kombinasi empotan, pijitan dan putaran membuatku hampir jebol… Saya mencoba bertahan… Yumi terus bergoyang sambil mendesis-desis keenakan.. sampai akhirnya goyangannya makin tak beraturan… dan tiba-tiba dia melenguh…”uuggghhh… massss…. saya nyampe lagiiii….. heeeghhhh….” katanya sambil saya merasakan kontolku seperti dijepit ama besi… kenceng banget jepitannya… setelah beberapa kedutan, tubuhnya ambruk menindihku…. sambil berbisik.. “massh.. kamu kuat bangeth…. hhhuuuuffftttt…” saya Cuma tersenyum dan meremas2 pantatnya… “Sekarang kamu puasin saya ya Yum?” Yumi hanya mengangguk. 

Saya ajak Yumi ambil posisi DS, tapi karena lututnya sakit, maka saya suruh berdiri nungging sambil berpegangan pada sandaran sofa.. Wuuuuiiihhhh…. seksi banget Yumi dalam posisi begini… Susunya gede menggantung namun tidak longgar.. meki tembemnya mencuat di sela paha dengan rona merah muda di antara bulu2 hitam… uuuhhh.. seksiiiii…. Tak lama, setelah saya sedot-sedot dan kocok dengan jariku, meki Yumi telah siap menerima tongkat ajaib pembawa nikmat…. Segera saya ambil posisi dan.. blllessshhhppph…. “uuggghhhhh….” Yumi melenguh ketika kontolku memasuki mekinya…. Genjot… genjot… sambil meremas2 susu Yumi yang seksi saat bergoyang-goyang karena genjotanku… makin menambah seksi…. Sekitar 10 menitan dalam posisi DS, saya merasakan meki Yumi berkedut-kedut lagi.. kayaknya mau orgasme yg ketiga kalinya.. maka kupercepat kocokanku di mekinya… Tak berapa lama kemudian , Yumi menjerit…” massssshhh… mau nyampe lagiiii….. ayo masssshhhh… genjooottthhh….” “iya Summmh…. saya juga udah mau nyampe… sssshhhh…. kita barengan yaaa… ,“ kataku. “ayo mashhh…. gak kuat lagi mashhhh….mmmaaaashhhhhh….. uuuuffffttt…..” Yumi makin meracau. 

Pada saat yg sama, kontolku udah berdenyut-denyut pula. Kupercepat tempo kocokanku hingga akhirnyaaaa… “Suuuuuummmhhh… saya keluarrrrrrrhhhhh…..” kataku. “Semprot di dalam aja mash…. heeeeegghhh….” jawab Yumi sambil mengejang karena orgasmenya sudah sampai berbarengan dengan saya menyemprotkan spermaku beberapa kali… Dalam posisi begitu, saya masih merasakan kedutan dan pijitan yg luar biasa dari meki legit Yumi. Sambil menunggu kontolku mengecil, tetap saja kutancapkan di meki Yumi sambil terus meremas-remas tetek idamanku…. Dan akhirnya Jlebbb.. kontolku sudah mengkerut karena puas.. hehehe…. Lalu kami bersih2 diri di kamar mandi, hanya saling gosok saat menyabuni. Tidak main lagi, karena takut Yumi ditunggu Bik Sari yang pastinya bersiap pulang karena hari sudah menjelang siang. Tak terasa satu jam lebih kami bergumul. Saya pergi ke jalan untuk kembali melihat situasi. 

Karena sudah agak siang, jalanan di depan rumah sudah mulai sepi, maka saya beri kode pada Yumi untuk keluar dan kembali ke kiosnya. Saya gak tau apa alasan Yumi pada bik Sari, yg penting saya tau satu hal, Yumi dan saya puas. Sebelum berpisah, kami berjanji utk lebih sering berbagi kenikmatan, karena saya adalah orang yang baik hati, membantu menyirami kegersangan rumput tetangga… 
selengkapnya » http://jilatbasah.blogspot.co.id/

2 komentar: