Breaking

Senin, 09 Juli 2018

Cerita Panas Memek Disodok Penis Perkasa Mantan Muridku

KUMPULAN CERITA CERITA DAN FOTO SEKS DEWASA TERBARU 2017
Cerita Panas Memek Disodok Penis Perkasa Mantan Muridku
Cerita Panas Memek Disodok Penis Perkasa Mantan Muridku

JILATBASAH.COM Merupakan salah Satu Situs Cerita sex dan Foto bugil Dewasa seks terbaru 2017 dan update setiap hari

BANDAR66
JilatBasahCerita ini bermula dari keberanian mantan muridku, Reza. Kelihatannya dari SD dia sudah sering mengintip dan memperhatikan tubuhku yang molek. Sebetulnya cerita dewasa ini tidak pantas diceritakan. Namun, apa mau dibilang perbuatan itu sudah kita lakukan, dan kenikmatan itu mau kita bagikan disini.

“Aarrgghhh…!!!” saya menjerit.
“Saya mau keluar!” Reza bergumam. Gerakannya tiba-tiba cepat dan kuat. Saya tidak dapat bergoyang dalam posisi seperti itu, jadi saya pasrah saja, menikmati gesekan-gesekan keras batang kejantanan Reza. Kedua tanganku mencengkeram sprei kuat-kuat.

“Terus, Sayang…, teruuusss…!”rintihku.
“Ooohhh, enak sekali…, saya keenakan…, enak ‘bercinta’ sama Ibu!” Reza melenguh
“Ibu juga, Ibu juga, memek Ibu keenakaan…!” Balasku.
“Saya sudah hampir keluar, Buu…, memek Ibu enak bangeet… ”
“Ibu juga mau keluar lagi, tahan dulu! Teruss…, yaah, saya juga mau keluarr!”

Namaku Minah, tinggi 160 sentimeter, berat 56 kilogram, lingkar pinggang 65 sentimeter. Secara keseluruhan, postur tubuhku kencang, garis tubuhku terlihat apabila memakai pakaian yang ketat terutama pakaian senam. Saya adalah Ibu dari dua anak berumur 44 tahun dan bekerja sebagai seorang guru disebuah SLTA di kota S.

Banyak orang mengatakan kalau tahi lalat di daguku seperti Berliana Febriyanti, dan postur tubuhku mirip Minati Atmanegara yang masih kencang di umur yang semakin menua. Bisa jadi mereka ada benarnya, namun saya mempunyai tetek yang lebih besar membuatnya terlihat lebih menggoda dari pada artis yang kedua. Itu Semua karunia yang kudapat dengan olahraga yang teratur.

Sekitar 6 tahun yang lalu ketika umurku masih 38 tahun salah seorang sehabatku menitipkan anaknya yang mau kuliah di tempatku, Sebab dia teman baikku dan suamiku tidak keberatan akhirnya saya menerimanya. Nama pemuda itu Reza, kulitnya kuning langsat yang tingginya 173 cm. Tubuhnya kurus kekar sebab Reza seorang atlit karate di tempatnya. Oh ya, Reza ini pernah menjadi muridku ketika saya masih menjadi guru SD. Baccarat

Reza amat sopan dan tahu diri. Dia banyak membantu pekerjaan rumah dan sering menemani atau mengantar kedua anakku ketika ingin bepergian. Dalam waktu sebulan saja dia sudah harmonis dengan keluargaku, sampai suamiku sering mengajaknya bermain tenis bersama. Saya juga menjadi terbiasa dengan kedatangannya, mulanya saya amat menjaga penampilan kalau di depannya. Saya tidak malu lagi memakai baju kaos ketat yang bagian dadanya agak menurun, lagi pula Reza menunjukkan sikap alami jika saya mengenakan pakaian yang agak menonjolkan keindahan garis tubuh saya.

Sekitar 3 bulan sesudah kedatangannya, suamiku mendapat tugas sekolah S-2 keluar negeri selama 2, 5 tahun. Saya sangat berat untuk melepasnya, karena saya bingung bagaimana cara menyalurkan kebutuhan seks saya masih bergairah. Meski umur saya sudah tidak muda lagi, namun saya rutin melakukannya dengan suami, setidaknya seminggu 5 kali. Mungkin itu karena olahraga yang selalu saya jalankan, sampai gairah tubuh saya masih seperti anak muda. Dan sekarang dengan kepergiannya yang otomatis saya harus menahan diri.

BACA JUGA:
Cerita Panas Pengalaman Nikmat Threesome Sex Saat Hujan Di Warnet

Mulanya normal, tetapi sesudah 2 bulan kesepian sangat menyerang saya. Itu membuatku marah dan malas. Seperti Minggu pagi itu, meskipun sudah jam 9 malam. Karena kemarin, saya diminta dua anakku untuk antar bermalam di rumah nenek mereka, jadi hari ini saya mau tidur sepuasnya yang saya bisa. Sesudah makan, kemudian saya tidur di sofa di depan TV. Selang beberapa waktu kedengaran pintu terbuka dari kamar Reza.

Kudengar suara langkahnya mendekatiku. Sicbo

“Bu Minah..?” Suaranya berbisik, saya diam saja. Saya menutup mata saya erat-erat. Sesudah beberapa saat diam, saya tiba-tiba tersedak ketika saya merasakan sesuatu di paha saya. Aku mengintip melalui sudut mataku, Reza sudah berdiri di samping tempat tidurku, dan matanya tertuju pada tubuhku, tangannya memegang bagian bawah bajuku, aku lupa bahwa aku memakai baju tidur tipis, ditambah lagi tidur dengan kondisi terlentang. . Jantungku berdegup kencang, saya terus berpura-pura tertidur.

“Bu Minah..?” Suara Reza terdengar keras, kusangka dia mau memastikan apakah tidurku benar-benar nyeyak atau tidak.


Saya memutuskan untuk berpura-pura tidur. Saya merasa baju tidur saya terbuka hingga ke arah keleher.

Lalu aku merasa Reza mengelus bibirku, hatiku seperti melompat, aku berusaha tetap tenang agar pemuda itu tidak curiga. Aku merasakan lagi tangan itu mengelus ketiakku, karena tanganku ke dalam bantal otomatis yang terlihat ketiakku. Sekali lagi kuintip, wajah pemuda itu sangat dekat dengan wajah saya, tetapi saya yakin dia belum tahu bahwa saya pura-pura tertidur nafasku kuatur selembut mungkin. Aduq

Cerita Panas Memek Disodok Penis Perkasa Mantan Muridku
Cerita Panas Memek Disodok Penis Perkasa Mantan Muridku

Kemudian aku merasakan tangannya menelusuri leherku, bulu kudukku terasa berdiri geli, saya mencoba bertahan, saya mau tahu apa yang mau dia lakukan dengan tubuhku. Segera aku merasakan tangannya menyentuh tetekku yang ditutupi dengan bra hitam, awalnya dia hanya mengelus, saya tetap diam sambil menikmati elusan-nya, lalu aku merasa tetekku mulai diremasnya, saya merasa seakan ada sesuatu yang bergejolak di tubuhku, Saya sudah lama merindukan sentuhan pria dan ketidaksopanan seorang pria. Saya memutuskan untuk masih diam sampai saatnya tiba.

Saat ini tangan Reza lagi berusaha membuka kancing BH-ku dari depan, Tidak lama lagi kurasakan tangan dingin pemuda itu meremas dan memilin puting tetekku. Saya mau merintih nikmat namun nanti akan membuatnya terkejut, Sehingga kubiarkan kurasakan remasannya dalam diam. Kurasakan tangannya gemetar ketika memencet puting tetekku, kulirik pelan, kulihat Reza mendekatkan wajahnya ke arah tetekku. Kemudia dia menjilat-jilat puting tetekku, badanku hendak memberontak merasakan kenikmatan sedotannya, masih terus saya bertahan. Kulirik puting tetekku yang berwarna merah tua sudah mengkilat akan air liurnya, mulutnya terus mengisap puting tetekku diiringi gigitan-gigitan kecil. Perasaanku bercampuk aduk tidak beraturan, enak sekali. Blackjack

BACA JUGA:
Cerita Sex Sakit Hati Cinta Ditolak Pramugari Sombong Memek Perawan Kuperkosa

Tangan kanan Reza mulai menjelajah selangkanganku, kemudian kurasakan jarinya meraba memekku yang masih tertutup CD, saya tidak tahu apakah memekku sudah basah apa belum. Yang jelas jari-jari Reza menekan-nekan lubang memekku dari luar CD, kemudian kurasakan tangannya menyusup masuk ke dalam CD-ku. Jantungku berdegup keras sekali, kurasakan kenikmatan menjalari tubuhku. Jari-jari Reza mencoba memasuki lubang memekku, lalu kurasakan jarinya amblas masuk ke dalam, wah nikmat sekali. Saya mesti akhiri Sandiwaraku, saya sudah tidak tahan lagi, kubuka mataku sambil menyentakkan tubuhku.

“Reza!! Ngapain kamu?”

Saya berusaha bangun duduk, namun tangan Reza menekan pundakku dengan keras. Mendadak Reza mecium mulutku secepat kilat, saya berusaha memberontak dengan mengerahkan seluruh tenagaku. Namun Reza makin keras menekan pundakku, Bahkan sekarang ini pemuda itu menindih tubuhku, saya kesulitan bernapas tertindih dengan tubuhnya yang besar dan kekar berotot. Kurasakan mulutnya kembali melumat mulutku, lidahnya masuk ke dalam mulutku, namun saya pura-pura menolak.

“Bu.., maafkan saya. Sudah lama saya ingin merasakan ini, maafkan saya Bu… ” Reza melepaskan ciumannya kemudian memandangku dengan pandangan meminta. Roulette

“Kamu kan dapat denagan teman-teman kamu yang masih muda. Ibukan sudah tua,” Ujarku lembut.

“Namun saya sudah tergila-gila dengan Bu Minah.. Ketika SD saya sering mengintip BH yang Ibu gunakan… Saya akan memuaskan Ibu sepuas-puasnya,” jawab Reza.

“Ah kamu… Ya sudah terserah kamu sajalah”

Saya berakting menghela napas panjang, padahal tubuhku sudah tidak kuasa menaha dan mau dijamah olehnya.

Kemudia Reza melumat bibirku dan perlahan saya merespon permainan lidahnya. Kedua tangannya meremas-remas pantatku. Supaya membuatnya semakin bergejolak, saya minta izin ke WC yang ada di dalam kamar tidurku. Di dalam kamar mandi, kubuka semua pakaian yang ada di tubuhku, kulihat badanku di cermin. Benarkah pemuda seperti Reza horni melihat tubuhku ini? Peduli amat yang penting saya mau merasakan bagaimana sih bercinta dengan remaja yang masih labil.

Keluar dari kamar mandi, Reza juga masuk kamar. Matanya terbelalak melihat tubuh sintalku yang tidak mengenakan sehelai benangpun.

“Badan Ibu bagus banget.. ” dia memuji sambil mengecup putting tetekku yang sudah mengeras dari tadi. Badanku disandarkannya di tembok depan kamar mandi. lanjut diciuminya sekujur tubuhku, mulai dari pipi, kedua telinga, leher, hingga ke tetekku. Sepasang toket montokku puas diremas-remas dan diciumi. Putingku setengah digigit-gigit, digelitik-gelitik dengan ujung lidah, juga dikenyot-kenyot dengan amat bernafsu.

“Ibu hebat…,” desahnya.

“Apanya yang hebat..?” Tanyaku sambil mangacak-acak rambut Reza yang panjang seleher.

“Badan Ibu tidak banyak berubah dari sejak saya SD dulu” Katanya sambil terus melumat puting tetekku. Nikmat sekali.

“Itu karena Ibu teratur olahraga” jawabku sembari meremas tonjolan kejantanannya. Dengan secepatnya kucopot celana hingga celana dalamnya. Mengerti memekku, dia langsung duduk di pinggir tempat tidur dengan kedua kaki mengangkang. Dibukanya sendiri baju kaosnya, sedangkan saya berlutut meraih batang pelirnya, sehingga kini kami sama-sama telanjang. Bandarq

Cukup lama saya mencumbu kejantanannya, Reza minta giliran, dia mau mengerjai memekku.

“Masukin aja yuk, Ibu sudah ingin ngerasain pelir kamu Reza!” kuhentikan sejenak sambil menciumnya.

Reza tersenyum lebar. “Sudah tidak sabar ya ?” godanya.

“Kamu juga sudah tidak kuatkan sebenarnya Reza,” Balasku sambil mencubit perutnya yang berotot.

Reza tersenyum langsung menarik tubuhku. Kami berpelukan, berciuman rapat sekali, berguling-guling di atas ranjang. Rupanya Reza pintar sekali bercumbu. Birahiku naik semakin tinggi dalam waktu yang sangat singkat. Terasa memekku semakin berdenyut-denyut, lendirku semakin membanjir, tidak sabar menanti sodokan batang kejantanan Reza yang besar.
Berbeda dengan suamiku, Reza terlihatnya lebih sabar. Dia tidak segera memasukkan batang pelirnya, melainkan terus menciumi sekujur tubuhku. Terakhir dia membalikkan tubuhku hingga telungkup, lalu diciuminya kedua pahaku bagian belakang, naik ke bongkahan pantatku, terus naik lagi hingga ke tengkuk. Birahiku menggelegak-gelegak.

Reza menyelipkan tangan kirinya ke bawah tubuhku, tubuh kami berhimpitan dengan posisi saya membelakangi Reza, kemudian diremas-remasnya tetekku. Lidahnya terus menjilat-jilat tengkuk, telinga, dan sesekali pipiku. Sementara itu tangan kanannya mengusap-usap memekku dari belakang. Terasa jari tengahnya menyusup lembut ke dalam liang memekku yang basah merekah.

“Memek Ibu bagus, tebel, pasti enak ‘bercinta’ sama Ibu…,” dia berbisik persis di telingaku. Suaranya sudah sangat parau, pertanda nafsunya pun sama tingginya dengan saya. Saya tidak dapat bereaksi apapun lagi. Kubiarkan saja apapun yang dilakukan Reza, sampai terasa tangan kanannya bergerak mengangkat sebelah pahaku. Poker

Mataku terpejam rapat, seolah tidak dapat lagi membuka. Terasa nafas Reza semakin memburu, sedangkan ujung lidahnya menggelitiki lubang telingaku. Tangan kirinya menggenggam dan meremas gemas tetekku, sementara yang kanan mengangkat sebelah pahaku semakin tinggi. Lalu…, terasa sebuah benda tumpul menyeruak masuk ke liang memekku dari arah belakang. Oh, my God, dia sudah memasukkan rudalnya…!!!

Sejenak saya tidak dapat bereaksi sama sekali, tidak lain hanya menggigit bibir kuat-kuat. Kunikmati inci demi inci batang kejantanan Reza memasuki liang memekku. Terasa penuh, nikmat luar biasa.

“Oohh…,” sejenak kemudian saya mulai bereaksi tidak karuan. Tubuhku langsung bergeliat, sementara Reza mulai memaju mundurkan tongkat kejantanannya. Mulutku mulai mengerang-erang tanpa terkontrol.

“Reza, pelirmu enaaak…!!!,” kataku setengah menjerit.

Reza tidak menjawab, melainkan terus memaju mundurkan pelirnya. Gerakannya cepat dan kuat, bahkan dominan kasar. Pasti saja saya semakin menjerit-jerit dibuatnya. Batang pelirnya yang besar itu seperti hendak membongkar liang memekku sampai ke dasar.

“Oohh…, toloongg.., gustii…!!!”

Reza malah semakin bersemangat mendengar jerit dan rintihanku. Saya semakin erotis.

“Aahh, pelirmu…, oohh, aarrghh…, pelirmuu…, oohh…!!!”

Reza terus menggecak-gecak. Tenaganya kuat sekali, apalagi dengan batang pelir yang luar biasa keras dan kaku. Walaupun kami bersetubuh dengan posisi menyamping, nampaknya Reza sama sekali tidak kesulitan menyodokkan batang kejantanannya pada memekku. Ejakulasiku cepat sekali terasa akan meledak.

“Ibu mau keluar! Ibu mau keluaaar!!” saya menjerit-jerit.

“Yah, yah, yah, saya juga, saya juga! Enak banget ‘bercinta’ sama Ibu!” Reza menyodok-nyodok semakin kencang.

“Sodok terus, Rezzaa!!!… Yah, ooohhh, yahh, ugghh!!!”

“Teruuss…, arrgghh…, sshh…, ohh…, sodok terus pelirmuuu…!”

“Oh, ah, uuugghhh… ”

“Enaaak…, pelir kamu enak, pelir kamu sedap, yahhh, teruuusss…”

Pada detik-detik terakhir, tangan kananku meraih pantat Reza, kuremas bongkahan pantatnya, sementara paha kananku mengangkat lurus tinggi-tinggi. Terasa memekku berdenyut-denyut kencang sekali. Saya orgasme!
Sejenak saya seperti melayang, tidak ingat apa-apa kecuali nikmat yang tidak terkatakan. Mungkin sudah ada lima tahun saya tak merasakan kenikmatan seperti ini. Reza mengecup-ngecup pipi serta daun telingaku. Sejenak dia membiarkan saya mengatur nafas, sebelum kemudian dia memintaku menungging. Saya baru sadar bahwa ternyata dia belum mencapai orgasme.

Kuturuti permintaan Reza. Dengan agak lunglai akibat orgasme yang luar biasa, kuatur posisi tubuhku hingga menungging. Reza mengikuti gerakanku, batang kejantanannya yang besar dan panjang itu tetap menancap dalam memekku. Bandar Poker

Lalu perlahan terasa dia mulai mengayun pinggulnya. Ternyata dia luar biasa sabar. Dia memaju mundurkan gerak pinggulnya satu-dua secara teratur, seakan-akan kami baru saja memulai permainan, padahal tentu perjalanan birahinya sudah cukup tinggi tadi.

Saya menikmati gerakan maju-mundur pelir Reza dengan diam. Kepalaku tertunduk, kuatur kembali nafasku. Tidak berapa lama, memekku mulai terasa enak kembali. Kuangkat kepalaku, menoleh ke belakang. Reza segera menunduk, dikecupnya pipiku.

“Reza.. Kamu lihai banget.. Ibu kira tadi kamu sudah hampir keluar,” kataku terus terang.

“Emangnya Ibu suka kalau saya cepet keluar?” jawabnya lembut di telingaku.

Saya tersenyum, kupalingkan mukaku lebih ke belakang. Reza mengerti, diciumnya bibirku. Lalu dia menggenjot lebih cepat. Dia seperti mengetahui bahwa saya mulai keenakan lagi. Maka kugoyang-goyang pinggulku perlahan, ke kiri dan ke kanan.

Reza melenguh. Diremasnya kedua bongkah pantatku, lalu gerakannya jadi lebih kuat dan cepat. Batang kejantanannya yang luar biasa keras menghunjam-hunjam memekku. Saya mulai mengerang-erang lagi.

“Oorrgghh…, aahh…, ennaak…, pelirmu enak bangeett… Rezaa!!”

Reza tidak bersuara, melainkan menggecak-gecak semakin kuat. Tubuhku sampai terguncang-guncang. Saya menjerit-jerit. Cepat sekali, birahiku merambat naik semakin tinggi. Kurasakan Rezapun kali ini segera akan mencapai orgasme. Maka kuimbangi gerakannya dengan menggoyangkan pinggulku cepat-cepat. Kuputar-putar pantatku, sesekali kumaju mundurkan berlawanan dengan gerakan Reza. Pemuda itu mulai mengerang-erang pertanda dia pun segera akan orgasme. Domino99
Tiba-tiba Reza menyuruhku berbalik. Dicabutnya pelirnya dari memekku. Saya berbalik cepat. Lalu kukangkangkan kedua kakiku dengan setengah mengangkatnya. Reza langsung menyodokkan kedua dengkulnya hingga merapat pada pahaku. Kedua kakiku menekuk mengangkang. Reza memegang kedua kakiku di bawah lutut, lalu batang pelirnya yang keras menghunjam mulut memekku yang menganga.

“Aarrgghhh…!!!” saya menjerit.

“Saya hampir keluar!” Reza bergumam. Gerakannya langsung cepat dan kuat. Saya tidak bisa bergoyang dalam posisi seperti itu, maka saya pasrah saja, menikmati gecakan-gecakan keras batang kejantanan Reza. Kedua tanganku mencengkeram sprei kuat-kuat.

“Terus, Sayang…, teruuusss…!”desahku.

“Ooohhh, enak sekali…, saya keenakan…, enak ‘bercinta’ sama Ibu!” Erang Reza

“Ibu juga, Ibu juga, memek Ibu keenakaan…!” Balasku.

“Saya sudah hampir keluar, Buu…, memek Ibu enak bangeet… ”

“Ibu juga mau keluar lagi, tahan dulu! Teruss…, yaah, saya juga mau keluarr!”

“Ah, oh, uughhh, saya enggak tahan, saya enggak tahan, saya mau keluaaar…!”

“Yaahh teruuss, sodok teruss!!! Ibu enak enak, Ibu enak, Rezzaa…, saya mau keluar, saya mau keluar, memekku keenakan, saya keenakan ‘bercinta’ sama kamu…, yaahh…, teruss…, aarrgghh…, ssshhh…, uughhh…, aarrrghh!!!”

Tubuhku mengejang sejenak sementara otot memekku terasa berdenyut-denyut kencang. Saya menjerit panjang, tak kuasa menahan nikmatnya orgasme. Pada waktu bersamaan, Reza menekan kuat-kuat, menghunjamkan batang kejantanannya dalam-dalam di liang memekku.

“Oohhh…!!!” dia pun menjerit, sementara terasa kejantanannya menyembur-nyemburkan cairan mani di dalam memekku. Nikmatnya tak terkatakan, indah sekali mencapai orgasme dalam waktu persis bersamaan seperti itu. DominoQQ

Lalu tubuh kami sama-sama lemas, namun kejantanan kami masih terus bertautan. Reza memelukku mesra sekali. Sejenak kami sama-sama sibuk mengatur nafas.

“Enak banget,” bisik Reza beberapa waktu berlalu.

“Hmmm…” Saya menggeliat manja. Terasa batang kejantanan Reza bergerak-gerak di dalam memekku.

“Memek Ibu enak banget, bisa nyedot-nyedot gitu…”

“Apalagi pelir kamu…, gede, keras, dalemmm…”

Reza bergerak menciumi saya lagi. Kali ini diangkatnya tangan kananku, lalu kepalanya menyusup mencium ketiakku. Saya mengikik kegelian. Reza menjilati keringat yang membasahi ketiakku. Geli, tapi enak. Apalagi kemudian lidahnya terus menjulur-julur menjilati tetekku.
Reza kemudian menetek seperti bayi. Saya mengikik lagi. Putingku dihisap, dijilat, digigit-gigit kecil. Kujambaki rambut Reza karena tindakannya itu membuat nafsuku mulai menyentak-nyentak lagi. Reza mengangkat wajahnya sedikit, tersenyum tipis, lalu berkata,

“Saya tidak dapat puas-puas ‘bercinta’ sama Ibu… Ibu juga suka kan?”

Saya tersenyum saja, dan itu sudah cukup bagi Reza sebagai jawaban. Alhasil, seharian itu kami bersetubuh lagi. Sesudah istirahat sejenak di sore hari malamnya Reza kembali meminta jatah dariku. Sedikitnya malam itu ada 3 ronde tambahan yang kami mainkan dengan tidak tau berapa kali saya mencapai orgasme. Yang jelas, keesokan paginya tubuhku benar-benar letih, lemas tak bertenaga. Capsa susun

Hampir tidak tidur sama sekali, namun saya masih pergi ke sekolah. Di sekolah rasanya saya kuyu sekali. Teman-teman banyak yang mengira saya sakit, padahal saya malahan sedang Senang, selesai bersetubuh sehari semalam dengan mantan muridku yang perkasa.

Posted by www.jilatbasah.com 

Cerita Porno, Cerita Seks, Cerita Panas, cerita bokep, Cerita Ngentot, Cerita Dewasa, Cerita Nakal, Cerita Mesum, Cerita Memek Becek,  Cerita Toket Gede, Cerita Horni, Cerita Sex ABG, Cerita Threesome, Cerita Selingkuh, Cerita perawan, Cerita Sex Sedarah, Cerita Tante girang, Cerita pemerkosaan, nonton video download bokep indonesia gratis, photo bokep, foto bugil, dunia bokep, bokep jilbab, situs film bokep Streaming, bokep blogspot anak smu,


1 komentar: