Breaking

Minggu, 07 Januari 2018

Cerita Panas Orgame Tak Henti Kunikmati Lubang Memek 2 Wanita

Cerita Panas Orgame Tak Henti Kunikmati Lubang Memek 2 Wanita
Cerita Panas Orgame Tak Henti Kunikmati Lubang Memek 2 Wanita

Cerita Panas - Sebelumnya perlu pembaca ketahui, namaku Mukti, sesuai dengan namanya, entah mengapa dalam setiap jenjang pendidikan, saya selalu aktif berorganisasi dan selalu menempati posisi puncak dalam organisasi yang kuikuti, mulai dari OSIS SMP, OSIS SMA, Organisasi Pemuda dan kemasyarakatan (tidak perlu kusebutkan namanya), hingga organisasi intra dan ekstra kampus, yaitu ketua Himpunan, Senat dan lain-lain. Kegiatanku bertambah dengan semaraknya demonstrasi di masa reformasi, hingga pernah suatu ketika saya menjadi target intai para intel militer dan polisi. Padahal saya bukanlah termasuk sosok yang spesial, wajahku biasa saja, kulit tidak putih mulus (cenderung coklat gelap), badan sedang-sedang saja (170 cm), sehingga saya mengambil kesimpulan mungkin karena otakku yang encer, pandai berorasi/pidato, supel (walaupun tidak gaul). Sportbook

Kembali ke cerita tadi, maka siang itu saya segera berangkat ke plaza, berhubung masih waktu 1 lewat 15 menit, kumanfaatkan waktu yang tersisa dengan jalan-jalan sambil melihat-lihat barang yang dipajang di etalase. Sesekali saya melirik setiap ada perempuan cantik yang menarik perhatianku. Hingga pukul 2 kurang 5 menit, segera saya mengambil tempat di café S yang sengaja meja untuk dua kursi karena hanya saya dan temanku yang akan bertemu. Namanya mahasiswa, maka saya memesan yang ringan-ringan saja, secangkir java cofee, begitu yang tertulis di menu hot cofee, walaupun rasanya masih lebih sedap kopi buatan sendiri di tempat kost. Kasino

Oke, lima menit saya menunggu dan kopi belum datang, pager-ku berbunyi (maklum baru mampu bawa pager, dan itu penting bagi seorang aktivis seperti saya). Sebenarnya saya malas untuk membaca pesan tersebut, tetapi karena tidak ada yang kulakukan selain menunggu, maka kubaca saja pesan yang baru masuk tadi, dan ternyata menambah kekecewaanku hari ini. Hari sial batinku, Rangga minta maaf kalau pertemuan dibatalkan karena ia harus menemui seorang dosen, dan saya mengerti untuk urusan yang satu itu, tentu tidak dapat dibatalkan. Poker

Tanpa kusadari, dari tadi gerak-gerikku diperhatikan oleh dua orang perempuan yang duduk terpaut dua meja dari tempatku, dan mereka dapat melihatku dengan bebas, sementara saya sibuk dengan pager-ku dan kopi yang baru saja datang dan terlambat untuk dibatalkan, maka kuputuskan untuk menghabiskan dulu dan segera pulang ke kost-ku. Slot Games

Kejadian ini baru kuketahui ketika tiba-tiba salah satu dari perempuan tersebut sudah ada di hadapanku dan bertanya, “Sedang menunggu teman ya Mas?”
Kata-kata klise untuk memulai pembicaraan (batinku), “Ya, dan Mbak sendiri?”
“Oh saya sedang istirahat saja, habis belanja, maaf jam berapa ya Mas.. soalnya jam saya mati, lupa belum ganti baterai, di mana ya di plaza ini ada service jam..”
“Wah pasti Mbak bukan orang dari kota ini ya.. karena plaza ini sudah tentu paling lengkap di kota S, apa saja ada di sini, termasuk mmhh..(tadinya saya mau bicara perempuan, biasa gaya orang yang ceplas-ceplos, tapi buru-buru kupotong karena dia bertanya dengan jujur)”
“Oh ya.. maaf nama saya Bunga, dan itu teman saya Tina”, kata perempuan tersebut sambil megulurkan tangan.
“Betul saya baru datang dari B pagi tadi dan rencananya tinggal di kota S ini untuk 3 hari, sambil menunggu acara nanti malam, saya sempatkan belanja di plaza ini, karena hotel saya dekat, cukup jalan kaki saja.”
“Mukti, dan saat ini sudah pukul 2.30.” Sabung Ayam

Rupanya percakapan yang singkat ini berlangsung 15 menit, bukan main, sebuah perkenalan terlama bagiku, mungkin karena saya tidak terlalu bersemangat atau ada sesuatu yang lain. Mmmhh.. ya, sesuatu yang lain itu mungkin terlalu bermain di pikiranku. Maklum, otakku terkenal encer, sehingga mudah menangkap sesuatu dengan cepat dan saya baru sadar bahwa selama beraktivitas saya melupakan satu hal penting dalam hidup, perempuan. Dan dia kini hadir di hadapanku dengan penuh pesona. Hasil perhitungan (seperti matematika), dengan cepat saya dapat membuat kesimpulan yang kuyakini kebenarannya. Cantik, manis, umur 25-30 tahun, bentuk badan yang seimbang, kira-kira 160-165 cm, dan.. wah saya belum pengalaman untuk mengukur lebih jauh dari itu, saya bermain dengan lamunanku, pinggang dan toketnya bukan main. Keno

Cukup waktu satu jam saja untuk memperlancar diskusi dengan Bunga (sementara Tina hanya sesekali menimpali) sambil kami mengambil jadi satu meja saja, dan saya yang rela bergeser ke meja mereka. Satu jam yang berarti (saya jadi lupa urusanku dan juga Rangga). Bunga adalah seorang sekretaris sebuah perusahaan swasta di kota B dan Tina adalah asisten Bunga. saya tidak peduli siapa mereka, yang jelas kedua-duanya sangat mempesona. Togel

“Mari saya bawakan barang belanjaan Mbak Bunga.”
“Oh terima kasih.. tidak perlu serepot itu”, (sepintas saya maklum, karena sedikit terlihat apa saja yang dibelanjakan, kebutuhan perempuan).
“Begini saja, bagaimana kalau kamu ikut kita, karena saya ada voucher di café D hotel tempat saya menginap, jadi kita bisa manfaatkan voucher tersebut, dan melanjutkan diskusi kita, mungkin kamu bisa cerita banyak tentang kota S ini, bagaimana?”
“Tetapi saya tidak bawa mobil, maklum mahasiswa Mbak..”
“Lho hotel kita dekat kok, cukup jalan kaki saja, gimana mau nggak.”
saya belum menjawab, tetapi kaki ini sudah terburu melangkah menyetujui usulannya. Kami pun berjalan menuju hotel tempat mereka menginap. Sesampainya di hotel.

“Kamu tunggu dulu, saya mau ganti baju dulu, Tin.. tolong tuh Mukti diberi coklat yang tadi kita beli.”
Sekejab saja Bunga melepaskan pakaian di hadapan kita berdua (saya dan Tina).
“Mbak.. ih kan ada Mas Mukti, kok nyelonong gitu aja sih..”
“Mmmhh, sebaiknya saya tunggu di luar saja Mbak, betul kata Tina..” saya membalikkan badan, dan memang kamar itu tidak ada sekat kecuali kamar mandi.
“Lho emangnya umurmu berapa?”
“25 tahun Mbak..”
“Sudah cukup dewasa bagi kamu, apakah kamu belum pernah lihat sebelumnya?”
“Kamu beruntung, kupikir inilah saat pertama bagi kamu.”
“OK, saya beri waktu satu menit untuk memutuskan apa kamu mau melihatku atau tunggu di luar.”

Satu menit, setengah menit saja saya sudah membalikkan badan dan melihat Mbak Bunga dengan bra dan celana dalam saja.
“My God.. seseorang perempuan cantik telah berdiri di hadapanku..”
“Terima kasih Tuhan, telah memperlihatkanku tubuh perempuan cantik di hadapanku, ini merupakan hal yang pertama dalam diriku.”
“Mari kita memulai permainan.”
“OK Mukti, kita punya suatu permainan yang mengasyikkan.”
Kemudian saya tidak bisa menolak karena sekali lagi melihat bodi itu. Tina hanya bengong saja. Maka dimulailah les private yang pertama dalam hidup saya.
“Coba sentuh dadaku..” dan saya menurut, dituntunnya tanganku meraba toketnya yang kenyal, waktu itu saya belum tahu berapa ukuran toket Bunga, belakangan (setelah mahir) baru tahu kalau 34B. Forex

Kukumpulkan keberanian untuk mulai menikmati kedua toket Bunga dengan kedua tanganku. Perlahan tetapi pasti kujelajahi kedua bukit kembar yang untuk pertama kalinya, kudapati tanpa sebuah perjuangan yang berarti. Semakin lama saya permainkan dengan sekali dua kali kucubit putingnya yang menonjol menantang, mengalunlah suara yang terengah-engah, “Oohh.. Saakk.. ohhkh.. nakal kamu..” dan suara itu, ya.. suara itu membangkitkan kontolku dengan cepat tegak berdiri dan sialan! Bunga menyadari itu dan tanpa permisi melorotkan celana Jeans-ku dan dibukanya sebagian CD-ku. “Wow.. Sak, punya kamu sudah minta segera di treatment tuh.. kasihan 25 tahun dianggurin aja, woowww.. kepala burungmu besar betul.. bisa masuk nggak ya? Ohhkh.. ya, terus Saktii..” Jujur saja sebenarnya penisku tidaklah istimewa, panjang sekitar 14 cm saja, hanya kepalanya besar dan diameternya lumayan. saya sempat ragu juga apa bisa memuaskan, maklum ini pengalaman pertamaku dan ukuran penisku yang tidak spesial menambah kurang percaya diri.

Tetapi dengan sigap Bunga melumat habis kontolku, saya kaget setengah mati ternyata bukan main nikmatnya, terus dan terus hingga mencapai kekerasan dan tegak maksimum. saya sudah tidak kuat untuk memuncratkan spermaku dan benar, untuk pertama kalinya spermaku muncrat di mulut seorang perempuan, dan habis diminumnya seperti segelas anggur. saya baru sadar jika Tina dari tadi memperhatikan permainan kami berdua. Baccarat

Tidak sampai 5 menit kemudian kontolku sudah berdiri lagi dan kini dituntunnya penisku memasuki liang Memek Bunga yang sudah semakin basah, ini memudahkan tugasku untuk menelusuri lubang kenikmatan tersebut. Sungguh dalam permainan ini saya benar-benar diajari oleh Bunga, sehingga dengan cepat saya sudah terbiasa dan memulai inisiatif untuk mengimbangi permainan Bunga. Syukurlah walaupun pertama kali, ternyata saya sanggup bertahan setengah jam menggosok-gosokan kontolku di lubang Memek Bunga tanpa henti dengan segala posisi dan variasi yang Bunga ajarkan. Sicbo

Entah sudah berapa kali kusaksikan Bunga mengejang (saya belum tahu kalau itu orgasme), tetapi tampak Bunga semakin semangat dan tanpa kusadari permainan sudah berlangsung 1,5 jam sehingga Bunga berkomentar, “Mukti, puluhan kali saya bersetubuh dengan berbagai lelaki.. tetapi baru kali ini saya bisa orgasme lebih dari lima kali dan kamu kuat sekali bertahan. Oke deh saya nyerah, tolong segera keluarkan spermamu, saya bisa mati kelemasan karena orgasme berulang kali.” Maka di setengah jam berikutnya saya semakin menghayati permainanku dan bukan semakin mempercepat kocokanku tetapi semakin intent dengan menekan batang kontolku ke lubang Bunga, dan dia sangat menikmatinya. Akhirnya saat yang kutunggu tiba, muncratlah spermaku untuk yang kedua kalinya di lubang Memek Bunga. Roulette

Total permainan kami 3 jam dan itu adalah waktu yang cukup buat Tina untuk memahami permainan kami. Maka dituntunlah Tina oleh Bunga untuk menikmati diriku, sekali lagi tidak sampai 5 menit batang kontolku sudah gagah perkasa lagi, dan tidak sulit memulai permainan dengan Tina, karena dia sudah terpengaruh dengan permainan kami. Ini terbukti dengan liang Memeknya yang basah. Satu yang membedakan Tina dengan Bunga, ketika batang kontolku mencoba masuk lubang Memek Tina, sulitnya bukan main dan belakangan kusadari kalau ternyata Tina masih perawan. saya merasa bersalah telah merusak keperawanan Tina, tetapi kenapa dia tidak menolak sejak awal? “saya sudah terangsang hebat dan saya juga ingin merasakan kenikmatan ini”, begitu jawabnya singkat dengan peluh bercucuran, permainan ini tidak berlangsung lama seperi saat bercinta dengan Bunga, cukup 2 jam. Jadi total permainan kami 5 jam. saya hendak pamit pulang, ternyata mereka melarang, jadilah kami bertiga tidur di hotel seranjang dalam keadaan telanjang bulat.

Sebelum perpisahan di pagi hari, kami sempat bercinta lagi, tetapi kali ini saya dikeroyok oleh mereka berdua, dan saya sudah semakin terbiasa dengan gaya percintaan ini, sehingga tidak langsung memasukkan batang kontolku ke liang Memek mereka, tetapi dengan saling merangsang melalui jilatan dan ciuman di liang Memek mereka. Akibatnya bisa dibayangkan, jika semalam permainan kami berlangsung 5 jam, kali ini berlangsung 7 jam non stop entah berapa kali mereka orgasme, yang jelas saya selalu bergantian dari satu lubang ke lubang lainnya dan saya cukup mengeluarkan 4 kali sperma, masing-masing sekali di mulut Bunga dan Tina, sekali di lubang kewanitaan Bunga dan Tina.

Demikianlah pembaca, sejak peristiwa itu, setiap kali Bunga atau Tina ke kotsaya, selalu kami bercinta, dan dari mereka pula saya dikenalkan dengan perempuan lain yang juga butuh kepuasan seks, dari eksekutif muda hingga ibu-ibu ataupun perempuan karir yang enggan berkeluarga. Mereka yang pernah saya layani berkisar 23 tahun hingga 42 tahun.

Saat ini saya sudah pindah ke ibu kota dengan jabatan pekerjaan yang lumayan sebagai seorang general manager tetapi hobiku yang satu itu tidak dapat kulupakan dan ingin melakukannya lagi, tetapi bagaimana? Cari saja pelacur? No way! Kalau di kota S saja saya bisa dapatkan tanpa harus mencari, pasti di ibu kota ini akan lebih banyak.

Kepada pembaca (terutama perempuan) yang ingin berkenalan silakan kirim ke alamat e-mail saya, sengaja saya memakai alamat dengan nama seorang perempuan, karena saya ingin mengenang nama itu, dia adalah perempuan yang paling spesial dalam melayaniku. Suatu saat akan kuceritakan, bagaimana permainanku dengan Prilina. Sekarang saya ingin bermain dengan perempuan dari ibu kota ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar