Breaking

Senin, 08 Januari 2018

Cerita Bokep Sakitnya Lubang Memek Dijebol Paksa Namun Nikmat


Cerita  Bokep Sakitnya Lubang Memek Dijebol Paksa Namun Nikmat
Cerita  Bokep Sakitnya Lubang Memek Dijebol Paksa Namun Nikmat
Cerita Dewasa - Setelah menikah saya langsung mengikuti suami tinggal di Ibu Kota, Jakarta. Sebagai pegawai negeri suamiku hanya dapat Sewa rumah petak untuk tempat kami tempati dan seseorang memiliki alamat untuk pulang. Sangat beda rasanya rumah di kota asalku Salatiga dimana hubungan antar manusia masih demikian kental dan saling manusia memanusiakan antara satu terhadap yang lain. Sportbook

Cerita Pemerkosaan - Sementara di Jakarta yang saya rasakan pertemuan antar manusia semata-mata lebih didorong oleh adanya kebutuhan duniawi. Hubungan akan berarti baik jika seseorang dapat memberikan manfaat dunia lebih besar dari yang lain. Di Jakarta orang lebih berhitung pada masalah jumlah dengan mengorbankan mutu. Kalau saya dapat memberi lebih banyak dari yang lain berarti saya lebih baik dari yang lain, dan layak menerima sikap hormat yang lebih tinggi dari yang lain.

Demikianlah suamiku yang dosen Universitas Negeri yang notabene pegawai negeri dengan embel-embel Ir. di depan namanya plus MM di belakangnya tidak mampu meraih penampilan dan nilai yang layak di tengah masyarakat di sekitarku. Jilatbasah.blogspot.com Keluarga Mas Parjo yang penjaga gudang di daerah Cakung yang menyewa petak di sebelah kananku rumahku lebih memiliki nilai karena tampilan dunianya jauh lebih dari tampilan kami. Casino

Itulah kenyataan metropolitan yang hingar bingar dan gegap gempita ini. Kebutuhan MCK (mandi, cuci dan kakus) kami berhimpitan hanya dibatasi oleh selembar gedek yang rawan bolong-bolong. Hanya sikap morallah yang membatasi kami dalam arti yang lebih jauh. Bagi kami, khususnya bagi saya dan Dik Murti istri Mas Parjo tetangga sebelah, sumur adalah segala-galanya. Hampir 90% waktu kami habiskan di seputar sumur dan MCK-nya itu. Suami kami masing-masing sibuk dengan pekerjaannya. Bedanya kalau suamiku, Mas Bayu, seharian siang dia nggak ada di rumah, sementara kalau Dik Murti seharian malamnya suaminya jaga gudang di Cakung. Togel Online

Antara para suami kami praktis jarang jumpa berpapasan karena waktu kesibukkannya yang terbalik. Sementara kami para istri juga kesibukan melayani suaminya jatuh pada waktu yang berbeda pula. Sebagai suami istri muda, Dik Murti baru keluar dari kamarnya menuju ke sumur baru sekitar jam 11 siang. Tentu dia harus siap melayani berbagai kebutuhan suaminya yang baru pulang setiap jam 6 pagi itu. Agen Poker

Dan saya sendiri sebagaimana yang lain bercengkerama dengan suamiku pada malam harinya sepulang dari pekerjaannya. Kemungkinan penyimpangan hanya terjadi pada saat-saat tertentu, misalnya salah satu dari pasangan di antara kami ada yang sakit atau bepergian atau karena sebab yang lain. Suasana seperti itu juga terjadi di keluarga tetangga sekitar kami. Pada pagi hari rata-rata sepi. Anak-anak mereka pergi kesekolah dan para suami hampir seharian penuh mencari sandang pangan. Slot Games

Telah 5 hari Dik Murti pulang ke desanya dengan maksud menjemput adiknya untuk diajak membantu di Jakarta. Ku lihat Mas Parjo menyiapkan sendiri segala kebutuhan sehari-harinya yang mulai dia lakukan sekitar jam 10 atau 11 pagi, seusai tidur sepulang jaga malam. Dia mencuci pakaiannya, membersihkan rumah, mencuci perabot dapur dan sebagainya. Mau tidak mau saya sering berpapasan di seputar sumur yang memang kami pakai berdua keluarga. Lottery

Walaupun begitu kami jarang saling bicara. saya lebih senang begitu. saya takut omongan tetangga yang mudah usil. Mas Parjo hampir seharian selalu berpakaian minim dengan alasan udara Jakarta yang panas. Tanpa “ewuh pekewuh” dia selalu hanya bercelana pendek dan melepas bajunya. saya suka mencuri liat. Postur tubuhnya yang lumayan tinggi terlhat kekar berotot, sesuatu hal yang benar diperlukan untuk tugas semacam penjaga gudang dan semacamnya. Main Judi

Pagi itu saya sedang masak di dapurku yang sempit. Jilatbasah.blogspot.com Panasnya udara Jakarta memaksa saya sendiri mondar-mandir di dapur dan sumur hanya menggunakan Bra dan kain yang kuikatkan se-enaknya ketika tiba-tiba Mas Parjo muncul di pintu. “Mbakyu Mirna, saya mau minta tolong sedikit, nih”, sambil terus nyelonong memasuki rumahku. saya kaget, mau apa dia. Kulihat wajahnya kemerahan dengan matanya yang seperti kucing lapar melihat ikan asin menatap mataku.

saya merasakan sesuatu yang tidak begitu enak. Adakah yang sangat penting sehingga dia harus masuk ke rumahku tanpa permisi lebih dahulu? Antara khawatir dan ingin menolong tetangga saya bangun berdiri mengikuti langkahnya, “Ada apa, Mas Parjo?”, saya melihat matanya yang semakin menakutkanku, “Jangan marah, ya Mbak. Masalahnya saya bener-bener tidak tahan, nih. Dik Murti kan sudah 5 hari pulang kampung. Forex

Ss.. aayyaa.., mm.. maaf.., ya, mbak, tadi pagi saat pulang jaga malam saya mendengar mbak dan Mas Bayu masih ada di kamar sedang asyik masyuk”. Deg, hatiku. Kenapa Mas Parjo teganya ngomong begitu padaku. saya tidak sempat berpikir lebih jauh ketika dengan serta merta dia meraih tubuhku dengan tangannya yang kuat membungkam mulutku kemudian beringsut merebahkan saya ke kasur kamarku yang memang hanya terpisah oleh dinding gedek dapurku. Sabung Ayam

Dengan sigapnya dia jejalkan gombal dari kantongnya ke mulutku yang saya rasa telah dia siapkan sebelumnya. Kemudian dengan kekuatan ototnya ditelikungnya tanganku untuk dia ikatkan ke ranjangku. saya langsung dilanda ketakutan yang amat sangat. saya ingat suamiku, ingat sanak keluargaku. Mungkinkan Mas Parjo mau membunuhku? Tetapi justru ketakutanku itulah yang membuat saya lemas dan langsung menyerah. Baccarat

“mbak Mirna tidak usah takut, saya tidak akan nyakitin mbak, kok. saya hanya perlu sebentar saja. saya sudah pengin banget, nih. Tadi pagi saat Mas Bayu menyetubuhi mbak Mirna saya ngintip dari balik dinding”, dia berbisik dengan tajam ke telingaku untuk meyakinkan bahwa saya tidak akan disakitinya, “Aku tidak tahan, mbak, tolongin saya, Mbak..”, dia langsung merangsek toketku dengan buasnya. saya melawan karena hal semacam ini tidak pernah sama sekali terbit dalam pikiranku dan bayanganku. Situs Judi Bola

“saya tidak tahan benar, mbak.. Tolongin saya, mbak..”, kini ketiakku dia ruyaki sambil menyedoti dan menciumi habis-habisan. Dengan tanganku yang terikat sisa tenagaku sama sekali tidak sebanding dengan penjaga gudang berotot ini. Dengan kasar penuh nafsu kain penutup tubuhku dia tarik dan lepasi dengan mudahnya. Tangannya yang kasar dan kokoh itu langsung mengelus-elusi pahaku. Kemudian dengan cepat juga jari-jarinya menyeruak kememekku. Keno

Aduh, tidak pernah terpikir olehku akan ada lelaki selain suamiku yang menyentuh barang kehormatanku ini. saya tidak begitu saja dapat menerima kenyatan ini. saya menangis pilu walaupun hanya air mataku saja yang menampakkan tangisku. saya menggeleng-gelengkan kepalaku sebagai tanda penolakanku akan perbuatan Mas Parjo ini. saya anggap dia sudah berlaku sangat tidak menghormati saya, suamiku, keluargaku. Sicbo

saya sangat takut akan aib yang akan menimpa kami. Tetapi Mas Parjo terus membisiki saya, “Tenang mbak Mirna, tidak apa-apa. Jangan takut, tidak ada yang bakalan tahu. Hanya kita berdua saja yang tahu. saya berjanji untuk seumur hidupku hanya akan menjadi rahasia kita berdua saja”. Jilatbasah.blogspot.com Benarkah? Penjaga gudang ini ternyata memang lihay. Benar atau tidak kata-katanya itu ternyata mampu memberikan saya kesejukkan, setidak-tidaknya melerai rasa takutku akan kemungkinan dia melukai atau menyakiti tubuhku. Roulette

Seakan saya memiliki pilihan, melawan dengan risiko dia akan bertindak brutal dengan menyakiti saya atau menyerah pasrah dengan risiko saya harus mengikuti dan memenuhi permintaannya. Dan menyadari akan keterbatasanku saat ini pilihan kedua akan memberikan padaku keselamatan fisikku. Hal-hal lain soal nantilah, yang penting saya selamat lebih dahulu. Blackjack

Kini saya mulai merasakan secara rinci apa yang sedang dan kemungkinan akan dia lakukan padaku. Jari-jarinya yang terus menari-nari di memekku terasa sangat menggelikan saraf-saraf peka birahimu. saya mulai merasakan kenikmatan. saya merasakan jari-jari Mas Parjo sangat pintar membangkitkan kehausan birahiku.
Melihat saya bersikap menyerah dan pasrah dia semakin ganas melumati ketiak yang kemudian melata bergeser ke leherku kemudian juga ke tepian kupingku.

“mbak Mirna, mbak sangat cantik sekali. saya tadi pagi mengintip mbak yang sedang digauli Mas Bayu, oh, mbak.., saya tidak tahan melihat wajah mbak yang menggelinjang menerima kenikmatan dari Mas Bayu. Sekarang mbak mesti nyobain kenikmatan dari saya, ya, mbak?”. Kemudian dengan pelan tetapi pasti Mas Parjo membelah selangkanganku. Dia menempatkan tubuhnya tepat di antara selangkanganku. Dan dengan sekejab saya merasakan sesuatu yang hangat panas mendesak-desaki memekku. saya sudah tahu, itu kontolnya. 

Rasa pasrah dan menyerahku hanya memberikan saya satu pilihan, nikmatilah. Dan saya mencoba mencari kenikmatannya. Saat Mas Parjo terus mendesakkan kontolnya dengan cara mendorong menaik-turunkan tubuhnya memompakan kontolnya ke memekku dengan refleks yang saya miliki saya menjemputinya.

saya memutar-mutar bokongku kemudian menaik turunkannya untuk menjemput kontolnya. saya merasa mulai gatal di lubang memek saya. saya merasakan mulai mengalirnya cairan birahiku. Dan itu juga langsung diketahui oleh Mas Parjo yang semakin cepat dan keras mendesakkan kontolnya ke memekku.

Dan tanpa ayal lagi, akhirnya seluruh batangan kontol Mas Parjo tenggelam dilahap memekku. Hoohh.., saya tidak menduga bahwa saya akan mendapatkan kenikmatan yang sangat luar biasa di pagi hari ini. kontol Mas Parjo yang berada dalam terkaman memekku keluar masuk menggelitiki dinding-dinding peka memekku. saya menggelinjang, mendesah dan merintih lirih. saya ikut memompa mengimbamgi pompaan Mas Parjo.

Mas Parjo menatapku sesaat sementara kontolnya terus memompa memekku. Kemudian dia lepaskan sumpal mulutku untuk selanjutnya dia daratkan bibirnya ke bibirku. Kami saling melumat. saya merasa sangat kehausan. Lepas dari sumpal itu sungguh melegakan. Dan kini sikapku adalah ingin memberikan sepenuhnya kepuasan kepada Mas Parjo. saya sudah memasuki gerbang nafsuku sendiri. saya juga ingin meraih madunya paksaan dan pemerkosaan dia atasku. saya melumat habis-habisan mulutnya. saya hisap-hisap lidahnya, saya sedoti ludahnya. saya mengerang dan meracau,

“Mas Parjo, maafin saya, ya.., saya tadi takut banget.., Mas Parjo, uuhh.. Kontolmu ennaakk banget.. Mas Parjo, maafin mbak Mirna, ya.. Mas Parjoo.. teruszzhh.. ennhhaakk bangett..”, dan Parjo terus memompakan kontolnya ke memekku dengan mantap sekali. Kami telah meraih irama persanggamaan bersama. Kami sedang mengejar kepuasan puncak dari persanggamaan ini.

Akhirnya tali yang mengikat tangankupun dilepaskannya. Kini tak ada lagi pemerkosaan. Yang ada adalah kesepakatan bersama untuk meraih puncak nikmat birahi. Keringat mulai membanjir dari tubuh-tubuh kami. Mas Parjo menggenjot dan saya menjemput. Kakiku kunaikkan ke pundaknya hingga kontol Mas Parjo terasa mentok menyentuh rahimku. Nikmat yang kurasakan sungguh luar biasa. Dari penyebab awalnya dimana norma sopan dan adab tak lagi dijadikan batasan membuat saya juga dapat berlaku seenakku, kini kurenggut kepala Mas Parjo. Kudekatkan ke wajahku dan kuenyoti bibirnya sambil kujambaki rambutnya. memekku yang gatalnya semakin tidak ketolongan membuat saya jadi liar, binal dan buas tidak sebagaimana ketika saya berhubungan dengan suamiku selama ini.

saya menggelinjang-gelinjang dengan sangat hebatnya. saya berteriak histeris tertahan sebagai wujud pelampiasan nafsu birahiku yang tak terkendali ini. saya ingin dipuaskan sejadi-jadinya. saya berguling. Dengan rambutku yang telah lepas terurai dari ikatannya dan dengan keringat yang semakin membasah mengucur dari tubuhku saya tumpakin tubuh Mas Parjo. saya desakkan habis-habisan memekku ke kontolnya untuk menggaruk lebih keras kegatalan di dalamnya.

saya sangat gelisah dan resah menunggu hadirnya orgasmeku. Setiap kali saya mendongak dan menyibakkan rambutku kemudian kembali menunduk histeris. Tangan-tanganku mencekal gumpalan dada Mas Parjo hingga kuku-kukuku menancap dalam ke dagingnya. Rasa gatal yang sangat mendesaki memekku, saya tahu bahwa tak akan lama cairan birahiku akan tumpah ruah. saya sudah demikian lupa diriku.

Akhirnya kami sama-sama mencapai kepuasan puncak kami. Cairan hangat yang menyemprot dari kontol Mas Parjo ke dalam memekku langsung disambut dengan muntahan berlimpah cairan birahi memekku. saya langsung tersungkur sementara kedutan-kedutan kontol Mas Parjo belum sepenuhnya usai. Agen Judi Online Terpecaya

saya masih melamun dalam penyesalan ketika Mas Parjo bangkit dari ranjangku. Dia mencium keningku dan berlalu. Kudengar bisikan terima kasih dari bibirnya. ketika saya ingin sekali lagi menangkap untuk mengecupnya dia telah hilang di balik pintu. Siang itu saya tidak masak. Rasa penat disekujur tubuhku membuat saya bermalasan sepanjang hari itu. ketika Mas Bayu pulang kulihat dia membawa bungkusan plastik di tangannya.

Dia membawa mie goreng dan fuyunghai kesukaanku. Seakan saya melupakan apa yang telah terjadi siang tadi kini saya duduk makan bersama suamiku dengan perasaan penuh galau. Pada Mas Bayu saya sampaikan keinginanku untuk beberapa waktu saya pulang mudik. saya bilang sudah kangen sama sanak famili di Salatiga. Mas Bayu menatap saya, menatap mataku. Dia berusaha membaca relung hatiku. Dia setuju saya pulang. Dia menyadari bahwa saya masih dalam proses adaptasi dalam menyelami kehidupan Jakarta. Dia akan menjemputku saat kembali ke Jakarta nanti.

Rupanya permintaanku pulang dia sambut dengan sebuah rencana yang memberikan kejutan bagiku. Sesudah barang tiga minggu dengan penuh rindu saya menunggu jemputan Mas Bayu, dia menelponku. Dia bilang bahwa tidak dapat datang menjemputku karena kesibukkan di kampusnya. Tetapi dia telah mengirimkan 5 lembar tiket Garuda yang dapat saya ambil di kantor Garuda Semarang. Dia minta supaya saya mengajak serta kedua orang tuaku dan 2 orang adikku yang sedang liburan sekolah. Sesuai dengan hari yang ditetapkan Mas Bayu menjemputku di bandara Sukarno Hatta dengan sebuah Kijang baru. saya heran ternyata Mas Bayu dapat menyetir mobil sendiri.

Dan kejutan yang paling hebat dari Mas Bayu adalah saat mobil Kijang ini tidak meluncur ke rumah yang kukenal sebagai rumah kami selama ini. Melalui jalan tol Jagorawi Mas Bayu membawa mobilnya ke kompleks perumahan dosen di Cibubur. Kami memasuki rumah baru kami yang besar dan luas. Segala barang-barang dari rumah lama telah dipindahkan seluruhnya ke rumah baru ini.

saya melihat bagaimana orang tuaku dan adik-adikku menyambut gembira atas limpahan rejeki dan rahmat kepada kami. Di depan mereka Mas Bayu merangkul saya dan mencium pipiku yang kusambut dengan sepenuh hangat hatiku. saya membulatkan tekadku untuk sepenuhnya mengabdi dan mendukung segala usaha dan karier Mas Bayu suamiku. END

#Cerita Panas# Cerita Seks#Cerita Bokep#Cerita Dewasa#Cerita Ngentot#Cerita Porni#Cerita Nakal#Cerita Seks Bebas.

1 komentar: