Breaking

Jumat, 10 November 2017

Cerita Bokep Awal Kenalan Berakhir ngocok memek janda Nakal Liar

Cerita Bokep Awal Kenalan Berakhir ngocok memek janda Nakal Liar
Cerita Bokep Awal Kenalan Berakhir ngocok memek janda Nakal Liar

Cerita Bokep Awal Kenalan Berakhir ngocok memek janda Nakal Liar - Suatu sore saat saya berkeliaran di Pasar Ramayana ada seorang wanita yang mendahului saya berjalan dengan tergesa-gesa. Isengku muncul, sementara kususul memanggilnya dari belakang.

"Da, Ida!" Dia melihat ke belakang kembali sambil tersenyum dan memperhatikanku.
"Siapa ya?" Dia bertanya.
"Maaf, maaf saya pikir teman saya," jawab saya,
"Dia kebetulan bernama Ida".
"Ngomong-ngomong mau ke mana sih? kok buru-buru amat?” Tanyaku saat aku mengulurkan tangan mengajak berkenalan.

"Saya Anto". "Ida, Farida" jawabnya sambil menyambut tanganku.
"Sebenarnya saya ingin nonton di Teater Ramayana, tapi sudah terlambat dan juga filmnya tidak bagus", lanjutnya lagi.
"Ouhh .. jadi sekarang ingin  kemana lagi?" Tanya saya
"Tidak ada, mau pulang aja" jawabnya.
"Jalan yuk ke Sukasari". bawa saya memancing
"Mau ngapain?” Dia membalas.
"Jalan aja, kalau ada film bagus ya kita tonton disana aja". "Ayo, saya kebetulan tidak ada acara, ketimbang terpaku di rumah".

Cerita Dewasa Pendahuluan Dengan Janda Widowless - sambil ngobrol akhirnya saya tahu bahwa Ida bekerja di sebuah showroom mobil di Jakarta. Dia adalah seorang janda bercerai dengan satu anak. Dia telah menjadi janda selama dua tahun. Dia lebih tua lima tahun di atasku. Tinggal di daerah Warung Jambu, kost dengan beberapa teman. Perawakan sedang, tinggi 165 cm dengan bodi yang agak montok dan dada cukup besar. Wajahnya lumayan cantik, jika dinilai ke angka hasilnya dapat angka sembilan.  Kacamata minus 1 yang dipakainya di matanya membuatnya lebih manis.

Sesampainya di Teater Sukasari ternyata film sudah dimainkan setengah jam.

"Sekarang  bagaimana?" Saya bertanya.
"Terserah dengan kamu saja". Aku mengajaknya berkeliling di bawah sinar matahari untuk melihat pakaian dan kosmetik.

Akhirnya ia mengajak minum jamu di kedai dekat jalan. Tiba-tiba dia meraih lenganku untuk berjalan ke kedai jamu tersebut.

"Mau minum sari rapet” godaku.
"Tidak ah, saya biasanya hanya minum sehat wanita  saja". Akhirnya dia memesan jamu sehat dan saya minum sehat lelaki.

Setelah minum jamu duduk di sana untuk sementara waktu dan kami kembali ke Teater Sukasari. Tak lama kemudian, loket buka.

"Jadi, nonton?" Saya bertanya,
"Tentu saja, untuk apa menunggu di sini lama-lama?". Saya pergi ke loket beli karcis.

Dan kembali duduk di sampingnya di lobi. Suasana terlihat sepi, hanya ada sedikit orang yang duduk di lobi. Teater Sukasari bukanlah bioskop favorit di Bogor. Kalah dengan Sartika 21 yang baru dibuka.

Akhirnya kami masuk ke dalam bioskop, lalu filmnya mulai diputar. Beberapa saat kemudian tangannya meluncur ke pelukanku. Saya diam saja. Ida makin mendekat. Aku berbalik ke samping dan menatap wajahnya. Dia tersenyum dengan mulut sedikit terbuka. Tampak giginya tertata rapi. Dia memiringkan wajahnya ke arahku dan mencium pipiku. Saya sedikit terkejut dengan tindakannya. Aku melepaskan tangannya dari lengan kiriku, lalu menempelkannya ke bahu kirinya.

Cerita Dewasa Pendahuluan Dengan Janda Janda - Wajah kita saling berdekatan. Kutatap lagi wajahnya  dan perlahan wajah kami saling mendekat. Matanya sedikit tertutup dan mulutnya terbuka. Aku mencium bibirnya dengan lembut dan menjadi ciuman yang dalam. Kacamatanya menghalangi tindakanku, aku memintanya untuk melepaskan kacamatanya. Aku meremas payudara kirinya dari luar baju dengan tangan kiriku. Dia menolak dan menyingkirkan tanganku, tapi membiarkan tanganku memeluk bahunya.

otomatis kita tidak berkonsentrasi lagi pada cerita film yang sedang diputar. pemutaran film itu kami saling merapat dan berciuman. Terkadang lidah kita saling mendorong ke rongga mulut, bergantian kadang lidah menggelitik rongga mulut saya, kadang lidah saya yang masuk ke mulutnya. Dia mendesah dengan menahan dorongan hasratnya yang telah lama tertahan. Film habis, kami keluar dan berjalan mencari angkutan.

"Kalau sudah malam begini dari sini susah mencari transportasi ke rumah saya" katanya.
"Jadi bagaimana?"
"Ayo kita coba ke Ramayana, nanti disambung lagi”.  Akhirnya kita dapat transportasi, tapi hanya sampai Pajajaran saja.

Kami turun di pintu Kebun Raya di Pajajaran. Kami menunggu di sana lagi.

"Jam bergini tidak ada lagi angkutan ke Warung Jambu, ya?" Saya bertanya.
"Sepertinya tidak ada lagi, kami mencari penginapan sendiri  saja yuk, saya pernah nginap rame-rame bersama teman di satu penginapan. Sedikit murah, tapi saya lupa tempatnya". Saya terpikirkan Wisma T dekat Pasar Kebon Kembang. "Benarkah nih mau tinggal? Saya tahu ada penginapan bersih dan murah". Setelah lima belas menit menunggu ada mobil dengan plat hitam berhenti di depan kami.

"Kemana Pak? Biarkan aku antar" tanya pengemudi sambil membuka jendelanya. Kami naik dan minta untuk diantar ke Wisma T.

Sampai di sana hanya ada kamar standar double bed. Setelah menyelesaikan tagihan, kami berdua masuk ke kamar kami. Di dalam kamar kami merapatkan dua tempat tidur yang ada. Karena saya sedikit gerah saya membuka baju saya. Ida hanya melihat dan tersenyum. Kami berbaring berdampingan di tempat tidur masing-masing.

"Bosmu yang punya showroom orang mana sih?”
"Keturunan Arab" jawabnya.
"Enak dong pasti punya itunya gede. Kamu sering diajak sama boss dong “.
"Tidak pernah". Entah dia berbohong atau benar.
"Kalau begitu jika tiba-tiba kepengen bagaimana?" Ida diam saja. Ida bangun dan aku melihatnya membuka celananya. "Eh, kok dibuka?" Kataku terkejut

Ida hanya tersenyum. Ternyata ia mengenakan celana pendek santai setinggi lutut di dalamnya. Kembali Ida berbaring di tempat tidurnya. Karena kedua ranjang sengaja kita atur berdempetan, tanganku bisa mencapai tubuhnya dan kurangkul dekat tubuhku. Kembali kita berciuman.

Awalnya aku hanya mencium bibirnya dengan lembut. Ida membalas lembut dan lama kelamaan mulai menjadi liar. Tangannya memainkan rambut dadaku. Beberapa menit kami saling mencium dengan napas berat. Aku menindihnya sambil berciuman. Meriam saya di bawah mulai naik. Ida menjepit selangkangannya di selangkanganku. Mulutku turun di dadanya dan aku mencoba membuka kancing blusnya dengan bibir dan gigiku.

"Tunggu, aku akan membuka bajuku dulu," katanya sambil membuka kancing bajunya satu demi satu.
"Tidak, tidak perlu dibuka" kataku sambil memegang tangannya.
"Tidak apa-apa. Anda menginginkannya". Dia berkata sambil mendesah.

Dia terus menanggalkan pakaian dan celana pendeknya. Lalu tangannya membuka ikat pinggangku dan akhirnya menarik ritsiliting dan kemudian perlahan dia menarik celanaku ke bawah. Sekarang kita hanya memakai celana dalam.

"Kamu sering mengajak wanita untuk begini ya?” Dia bertanya.
"Oh tidak, saya tidak pernah berurusan dengan wanita," saya berbohong. Saya pernah berhubungan dengan wanita beberapa kali.
"“Nggak percaya, kamu terlihat sangat lihai sekali dalam bercumbu tadi”.
"Jika sebatas ciuman emang sih, tapi untuk lebih jauh belum pernah. Kebanyakan hanya menonton film dan hanya membaca cerita"
"Jadi kau perjaka?” Dia meyakinkan.
"Terus?"
"Eehhngng .." Dia mendesah saat lehernya kujilati.

Cerita Panas Memek Memar Telah Diperkosa Bergilir 10 Pria

Ida menindihku dan kedua tangan di belakangnya membuka kaitan bra-nya. Sekarang dadanya terbuka di depanku. Payudaranya tidak besar, hanya setangkupan jariku. Terasa sedikit kendur. Ida mendorong lidahnya ke dalam mulutku. Lidahnya yang liar memainkan lidahku.

Cerita Bokep Awal Kenalan Berakhir ngocok memek janda Nakal Liar
Cerita Bokep Awal Kenalan Berakhir ngocok memek janda Nakal Liar
Aku hanya pasif, sesekali membalas lidahnya. Tanganku memutar puting susu dan meremas payudaranya. Ida menggeser tubuhnya ke bagian atas tubuhku sehingga payudaranya pas di depan mulutku. Segera kuterkam payudaranya dengan mulutku. Putitnya pelan kuisap dan kugigit kecil.

"Aaacchh, lanjutkan Anto .. Ayo". Dia mulai mengerang dan meracau, punggungnya melengkung ke belakang.
Meriam saya menjadi lebih keras. Ida menutup selangkangannya di selangkanganku, jadi terkadang terasa agak sakit jika dia terlalu keras menindihku. Puting dan payudaranya semakin kencang dan keras. Kukulum dadanya sehingga semuanya masuk ke mulutku, sambil putingnya terus kumainkan dengan lidahku.

Dadanya terlihat memerah dan menjadi lebih gelap dibanding bagian tubuh lainnya, Artinya nafsu mulai terbakar. Napasnya terengah-engah. Tangan Ida bergerak turun di bawah celana dalamku, meremas, mengocok dan menggoyang-goyangkan  pistolku. Akhirnya dia menarik celana dalam saya sampai ke lutut dan dengan bantuan jari kakinya dia melepaskannya ke bawah. Sekarang aku dalam keadaan telanjang.

Ida mendorong mulutnya ke bawah, menjilat leherku dan menggigit kecil daun telingaku. Napasnya kuat menerpa tubuh saya. Dia mulai menjilati putingku. Saya sangat terangsang sehingga saya harus menggelengkan kepala untuk melawan rangsangan ini. Kupeluk pinggangnya erat-erat. Tangannya kemudian membuka celana dalamnya sendiri.

Sekarang tangan kiriku bebas bermain di antara selangkangannya. Rambut kemaluannya tidak begitu tebal dan pendek. Dengan jari telunjuk dan jari manis saya buka labia majora dan labia minora. Jari tengahku menekan bagian atas organ kewanitaannya dan menggosok bagian yang menonjol seperti kacang. Setiap kali aku menggosok klitorisnya, Ida menggigit dadaku dan mengerang teredam.

"Aaauhh .. Ngngnggnghhk"

Mulutnya bergerak ke bawah, bermain dengan rambut dada dan perutku, terus turun, menjilati bagian dalam lutut dan pahaku. Sendi kedua kakiku terasa mau lepas. Tangannya masih bermain dalam kejantananku. Sekarang mulutnya mulai menjilati kantung penisku. Tanganku meremas rambutnya untuk mengimbanginya.

Saya pikir dia ingin oral, tapi ternyata tidak, dia hanya sampai ke kantong penis saja. Saya hanya menunggu dan mengikuti langkahnya, seolah-olah saya belum pernah melakukan ini sebelumnya. Kembali Ida bergerak ke atas, tangan kirinya memegang dan mengusap kejantananku yang membuatku berdiri tegak.

Dia berada dalam posisi berjongkok di selangkanganku. Perlahan dia menurunkan pantatnya saat memutarinya. Agak sulit rasanya memasukkan penisku ke dalam vaginanya. Mungkin benar juga setelah janda ia tidak pernah merasakan lagi kenikmatan bersenggama.

Penisku memang lebih besar di bagian ujung dari pangkalnya. Kepala kejantananku dijepit dengan kedua  jarinya, digesek-gesekkan di mulut vaginanya. Terasa hangat dan lembab, lama-lama seperti berair. Dia mencoba lagi untuk memasukkan kejantananku. Kali ini .. Blleessh .. Usahanya berhasil. "Ouhh .. Ida ouhh" kini aku yang setengah berteriak.

Ida bergerak naik turun dalam posisi setengah jongkok. Mula-mula perlahan-lahan dia menggerakkannya, karena memang terasa masih agak kesat dan kering. Aku mengimbanginya dengan bermain pinggulku dan meremas payudaranya. Kepalanya mendongak ke atas dan bergerak ke kanan kiri. Kedua tangannya bertumpu pada pahaku.

Saat lendirnya sudah membasahi organnya Ida mempercepat gerakannya, kadang-kadang dibuatnya tinggal kepala penisku saja yang menyentuh mulut vaginanya. Ida menghentikan gerakannya, merebahkan lagi tubuhnya di atasku dan sekarang terasa sakit vaginanya meremas penisku. Terasa nikmat sekali. Aku mengimbanginya, saat dia relaksasi aku yang mengencangkan otot perutku seperti menahan kencing.

Demikian bergantian kami saling meremas dengan otot kemaluan kami. Beberapa saat kita dalam posisi itu tanpa menggerakkan tubuh, hanya otot kemaluan saja yang bekerja sambil saling berciuman dan memagut tubuh kita. "Anto, .. Nikmat sekali .. Ooouuhh” desisnya sambil menciumi leherku.

Ida berguling ke samping, kini dalam posisi menyamping aku yang bergerak maju mundur menyodokkan kejantananku ke dalam vaginanya. Dalam posisi ini gerakanku menjadi kurang nyaman dan kurang bebas. Kugulingkan lagi tubuhnya, kini aku yang berada di atas.

Cerita Bokep Awal Kenalan Berakhir ngocok memek janda Nakal Liar

Kuatur gerakanku dengan ritme pelan namun dalam sampai kurasakan kepala penisku menyentuh mulut rahimnya. Kuangkat penisku sampai keluar dari vaginanya dan kumasukkan lagi dengan pelan, demikian berulang-ulang. Saat penisku menyentuh rahimnya Ida angkat pantatnya jadi tubuh kita merapat.

"Lebih cepat lagi, oohh .. aku mau keluar aacchhkk .." Ida memeluk punggungku lebih erat. Betisnya membelit pinggangku, matanya setengah terpejam, kepalanya terangkat seolah tubuhnya menggantung di tubuhku.

Kuubah ritmeku, kugerakkan dengan pelan sih hanya ujung penisku saja yang masuk beberapa kali lalu kutusukkan dengan cepat sampai semua batangnya. Matanya semakin sayu dan gerakannya semakin liar. Aku mendadak menghentikan gerakanku. Payudaranya sebelah kuremas dan sebelah lagi kukulum dalam-dalam. Tubuh Ida bergetar seperti menangis.

"Ayo jangan berhenti, teruskan .. Teruskan lagi" pintanya.

Aku tahu wanita ini hampir mencapai puncaknya. Kugerakkan lagi tubuhku. Kali ini dengan ritme yang cepat dan dalam. Makin lama semakin cepat. Terdengar bunyi seperti kaki diangkat dari dalam lumpur saat penisku kunaikturunkan dengan cepat.

"Ayolah Anto, aku mau sampai". Gerakan pantatku semakin cepat dan akhirnya
"Sekarang .. Anto .. Sekarang .. Yeeah !!"

Kurasakanlah tubuhnya menegang, vaginanya berdenyut dengan cepat, napasnya tersengal dan tangannya meremas rambutku. Kukencangkan otot perutku dan kutahan, terasa ada aliran lahar yang mau meledak.
Aku berhenti sejenak dalam posisi kepala penis saja yang masuk dalam vaginanya, lalu kuhempaskan dalam-dalam. Serr .. Seerr beberapa kali laharku muncrat di dalam vaginanya. Ida mau berteriak untuk menyalurkan rasa kepuasannya, namun sebelum keluar suaranya kusumbat mulutnya dengan bibirku.

"MMmmhh .. Achh" pantatnya diangkat menyambut hunjamanku dan tubuh bergetar, pelukan tangan dan jepitan kakinya semakin erat sampai aku merasa susah bernafas, denyutan di dalam vaginanya terasa kuat sekali meremas kejantananku.
Setelah satu menit denyutannya masih terasa sampai penisku terasa ngilu. Saat penisku mau kucabut dia menahan tubuhku.

Cerita Bokep Awal Kenalan Berakhir ngocok memek janda Nakal Liar
Cerita Bokep Awal Kenalan Berakhir ngocok memek janda Nakal Liar
"Jangan dicabut dulu, biarkan saja di dalam. Ouhh kamu memang hebat Anto. Terima kasih kamu sudah memuaskanku "Ida mengecup bibirku.

Kubiarkan dia memelukku sampai penisku mengecil dan akhirnya keluar sendiri dari vaginanya. Malam itu dalam waktu kurang lebih tujuh jam kita bertempur sampai enam ronde. Paginya dia memelukku dan berkata,

"Aku mau lagi di lain hari".
"Ah kamu nakal, perjakaku kamu ambil".
"Kamu yang nakal, kamu yang mulai". Kupeluk dia dan kuangkat ke kamar mandi untuk mandi dan bersih diri.

Akhirnya kuantar dia pulang dan aku berjanji untuk datang lagi ke rumahnya. Ternyata dia tinggal serumah dengan beberapa teman-teman. Semuanya wanita, sebagian janda dan sebagian lagi masih gadis. Mereka masing-masing punya pekerjaan tetap. ohh nikmatnya ngentot janda.

Tags: #CERITA DEWASA #CERITA MESUM #CERITA NGENTOT #CERITA SELINGKUH #CERITA SEX JANDA#SETENGAH BAYA #TERBARU 2017


Tidak ada komentar:

Posting Komentar