Breaking

Kamis, 19 Oktober 2017

TERLAMPIASKAN GAIRAH SEKS YANG TERTAHAN PADA DARI REMASAN PAYUDARA

TERLAMPIASKAN GAIRAH SEKS YANG TERTAHAN PADA DARI REMASAN PAYUDARA
TERLAMPIASKAN GAIRAH SEKS YANG TERTAHAN PADA DARI REMASAN PAYUDARA

Rendi, itu biasanya orang memanggilku dan aku tinggal berdua saja dengan ibuku yang berusia 30 tahun. (Ibuku dan Ayahku ) mereka memutuskan untuk menikah secepatnya karena secara tidak sengaja Papaku menghamili Ibuku Sewaktu masih pacaran (MBA), Ibuku sendiri yang menceritakan kepadaku, Ayahku adalah seorang yang sangat penuh kasih sayang dan membanggakan tetapi Ayahku telah meninggal dunia waktu aku masih bayi dan menjadikan Ibuku sebagai orang tua tunggal untukku.

Ibuku melakukan pekerjaan yang baik jika memang menurut dia baik, tetapi pekerjaannya sebagai guru SD tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kita berdua. Tapi kita berdua dibuat sangat kuat karena keadaan tersebut, kami membeli satu kamar tidur di sebuah peternakan seseorang yang letaknya diluar kota, kamar tidur tersebut memang kecil, tapi setelah kami pikir kamar tersebut terasa nyaman. Segala kebutuhanku mengenai materi dan harta yang tidak bisa dipenuhi oleh Ibuku, dia sampaikan kepadaku dengan penuh kasih sayang, sehingga membuatku mengerti. Dia tidak pernah keluar malam, ke pesta, diskotik (clubbing), semenjak aku lahir, karena dia tidak mau meninggalkan aku seorang diri dirumah.

Sama seperti bagian dalamnya, bagian luar Ibuku pun terlihat sangat baik, ramah, sopan dan cantik. Meskipun Ibuku mempunyai kepribadian seperti seorang Biarawati, dia juga terlihat sebagai,”Bintang Artis Bokep”! Lebih tepatnya Ibuku sangatlah Cantik dan menawan. Dia adalah wanita yang sungguh – sungguh menjadi impian seorang anak laki – laki untuk mimpi basah. Ibuku mempunyai tinggi badan 167 cm dengan berat badan yang sangat proporsional, bisa dibayangkan pasti sangat sexy. Dia sangat bahenol dengan rambutnya yang pirang panjang tergerai sangat natural, dengan warna kulit yang sempurna sedikit putih kecoklatan, tampak wajah yang sangat menarik, dengan bola mata besar berwarna biru yang sangat terlihat ke Ibu-an, leher yang jenjang dan ramping, dan disempurnakan dengan ukuran buah dadanya 36D, dan juga perut yang sangat langsing ditambah kaki panjangnya yang sangat sexy. Tetapi yang sangat menggemaskan adalah pantatnya yang sangat sexy. Penampilan sexy-nya akan membuat anda mengira Ibuku adalah wanita Latin 100%.

Pantatnya besar, tetapi sangat padat, anda bisa membayangkannya jika anda melihatnya langsung, dan membayangkan meremasnya dengan sangat lembut, itupun jika anda tahan untuk meremasnya dengan pelan. Untuk merawat kecantikan tubuhnya, Ibuku adalah wanita yang suka fitnes, senam aerobic. Setiap hari setelah jam kerja dia joging ke tempat fitnes sejauh 2 km, dan sesampainya disana dia selalu terus me-maintain kecantikan tubuhnya, dari paha, pantat, perut dan lengan agar terlihat tetap sexy. Kegiatan berlatih fitnes inilah yang membuat tubuh Ibuku terlihat tanpa ada cela,atau bisa dikatakan sempurna disetiap kondisi.

Sesuatu yang kami tunggu tunggu yang dari pekerjaan Ibuku sebagai Seorang Guru adalah liburan musim panas, dan kami selalu menghabiskan liburan musim panas bersama. Meskipun sudah lama aku mengetahui Ibu aku adalah wanita yang cantik, tetapi baru liburan musim panas kali ini aku mempunyai perasaan ketertarikan sexual terhadap Ibuku sendiri. Mungkin karena diriku selalu bertemu dengan Ibu dirumah setiap hari, atau mungkin saja aku baru menginjak umur pubertas seorang Remaja Laki – laki. Lain kata, Nafsu aku untuk berhubungan sex dengan Ibu sangat besar, dan didukung dengan liburan musim panas yang sangat Panjang.

Suatu hari disaat Ibu pergi ke tempat fitnes, aku membuat rencana agar bisa lebih dekat dengan Ibu. Seperti yang aku katakan sebelumnya, kami hanya mempunyai satu kamar tidur, tetapi Ibu membeli dua buah tempat tidur yang berukuran sedang, agar kami bisa tidur bersama dengan lega tetapi berbeda tempat tidur. Dengan suatu rencana, aku masuk ke dalam kamar dan mematahkan satu tempat tidur dengan meloncat diatasnya, dan sekarang aku bisa tidur satu ranjang dengan Ibu. Lalu Ibu pulang dalam keadaan capek seperti biasa dia pulang dari tempat fitness. Lalu aku langsung bilang,”
Bu, aku tidak sengaja merusak tempat tidur ku”.
Ibu : “ Gimana caranya, koq bisa kamu patahkan, Sayang”?
Aku : ” Aku tidak tahu Bu, ketika aku berbaring dan tiba – tiba Krakk.., tempat tidur itu patah”.
Ibu : ” Ooo gitu, ya sudah tidak apa – apa, mungkin karena sudah tua juga Tempat tidurnya”.
Ibu : “ Tapi kamu gak apa – apa kan Sayang, ada yang sakit”?
Aku : “ Aku sehat – sehat aja Bu, gak ada yang sakit koq.”
Ibu : “ Syukurlah kalau begitu, tetapi kita belum ada uang untuk menggantikan dengan tempat tidur yang baru, berarti untuk sementara waktu kita harus tidur bersama di satu tempat tidur”.
Ibu mengatakan hal tersebut, dengan sedikit malu dengan rona merah di pipinya.
Aku : “ Gak apa – apa Bu, kita bisa mempergunakan uang tersebut untuk hal yang lebih penting.”
Ibu : “ Terima kasih Rendi Sayang, utuk pengertian mu”. Ibu terlihat senang.
Aku : “ gpp Bu, sepertinya Ibu terlihat sangat Letih, Mau dipijitin”?
Ibu : “ Wow, itu ide yang cemerlang, sayang, Tunggu ya Ibu mandi dulu, Ibu gak mau kamu jadi kena keringat Ibu“.

aku masuk ke kamar, dan menyalakan TV selama menunggu Ibu Mandi. aku menyalakan TV dengan suatu alasan, agar aku bisa menonton TV sewaktu aku melakukan Pijatan kepada Ibu, dan sewaktu Ibu Tidur saat dipijat. Sambil menunggu Ibu Selesai Mandi aku membayangkan, hal – hal yang sangat merangsang pikiran aku, dan akhirnya Penis aku menjadi keras. Setelah menunggu beberapa saat, Ibu keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan Kimono. Dan Dia terlihat sangat Menakjubkan.

Aku : “ Langsung berbaring aja Bu di tempat tidur, selanjutnya biar aku yang urus”.
Ibu : “ Oh, sayang kamu Manis sekali sih mau ngelakuin ini ke Ibu, mijitin Ibu gini, Terima kasih lho Sayang”. Dia mengatakan hal itu sambil membaringkan tubuhnya, dengan tengkurap di atas Ranjang.
Aku : “ gpp Bu, cuman itu koq yang bisa aku lakukan buat Ibu”.

Aku langsung berada diatasnya dan mulai memasukan tangan kedalam kimononya melalui pundaknya. Dan Seperti yang aku harapkan,”Dia sudah tidak mengenaka Bra”!! Dan itu menandakan Ibu sudah sepenuhnya telanjang, di balik kimononya!! Aku mulai menurunkan secara perlahan – lahan kimononya dari pundaknya dan mulai memijit Pundak serta Punggungungnya.” Bisa dikatakan, membelai ya, atau mengosok punggungnya secara halus”.
Ibu : “ Oooh…itu enak sekali sayang”, desah Ibu kepadaku.

Sampai setelah beberapa menit kuturunan tangan-ku dengan memasukan nya lebih dalam kebawah ke Pinggangnya dan mulai memijat pinggang belakangnya yang sangat ramping. Kimononya sudah ku buka perlahan – lahan kuturunkan sambil aku memijit punggung bawah di bagian pinggang belakang. Dari belakangnya aku bisa melihat dua buah dada payudara Ibuku dari samping yang tergencet tempat tidur, karena dia tidur tengkurap. Payudara Ibu terlihat sangat padat dan sangat montok, dan aku sangat ingin sekali meremasnya. Lalu aku mulai memijat bagian samping perut Ibuku dan mulai menyelipkan tangan ku ke perut depan dan mulai meminyakinya, selagi dia masih dalam keadaan tengkurap, karena memang Nafsuku yang sudah sangat tak tertahankan, maka aku mulai mengelus dan sudah bukan memijat. Aku susuri pinggangnya lalu ketulang rusuknya sampai akhirnya aku dapat merasakan buah dadanya dari samping, dan pada saat itu aku belai dan sedikit aku tekan, “Uuuchhh….ini sangat hebat”, dan aku sangat amat terangsang dan Penisku sudah sangat tegang sekali.

Tiba – tiba Ibu berkata,” Terima kasih sayang, cukup untuk hari ini, Ibu mau bersih – bersih lalu berpakaian dan bersiap untuk tidur”, dengan cepat dia bangun dan meninggalkan ruangan.
Aku : “ Aduh sial, dia udah tidak mau dipijit lagi, kamu terlalu berhasrat Rendi, Sabarlah” Kataku dalam hati.
Mungkin ternyata Ibu tahu niat-ku, yang berusaha merabanya untuk melampiaskan birahiku kepadanya. Maka dari itu dia langsung bangun dari tempat tidur dan pergi dari ku. Sedangkan aku sudah tegang dan Penis ku sudah sangat menegang.

Beberapa menit kemudian Ibu keluar dari kamar mandi dengan memakai T-shirt dan Celana pendek.
Sejak kejadian tadi, aku tertangkap basah ingin merabanya, aku tidak berani untuk melakukan hal yang tidak Pantas seperti menyentuhnya. Dan kami naik ke tempat tidur dan mulai untuk tidur dengan membelakangi satu sama lain. Aku tetap terjaga selama satu jam dan terus terbayang tubuh Ibuku, dimana setelah semua kejadian tadi aku tidur satu tempat tidur dengan Dewi dari Khayangan yang sangat cantik dan sexy yang berada di sebelahku dengan jarak yang sangat dekat tidak sampai satu meter!! Uuuchhh…Penisku tidak berhenti Berkedut!!!

Setelah beberapa jam, aku mengetahui Ibu sudah tertidur, aku mulai mengumpulkan keberanian. Aku memberanikan diri untuk membalikan badanku sehingga sekarang aku berhadapan dengan punggung Ibu. Dengan sangat perlahan – lahan dan sangat hati – hati aku mulai menggapai Celana pendek Ibu dan mulai menariknya secara perlahan kebawah sedikit demi sedikit, agar Ibu tidak terbangun dari tidurnya.
“Sialan”, Dia memakai Celana dalam, aku berpikir Ibu tidak memakai celana dalam, atau karena mau tidur aku berharap dia memakai celana dalam yang longgar, kecil dan tipis ternyata dia memakai celana dalam yang menurutku cukup ketat dan sangat tertutup. Aku mencoba menurunkan celana dalam itu pelan dan perlahan, tapi sangat susah dan tehalang dan terganjal Pantatnya yang cukup besar. Tapi aku tidak kehabisan akal, aku melakukan upaya lain dengan cara menarik agak keras tapi sangat perlahan dan dengan sedikit goyangan yang lembut, agar si Ibu tidak terbangun dari tidurnya. Denga keadaan celana dan celana dalam Ibu yang sudah ku turunkan sedikit dan terlihat Pantatnya yang sangat montok, padat, dan berisi, dengan sangat lega aku melihat kearah Ibu dan berpikir dia masih tetap tertidur sangat lelap.

Dengan sangat hati – hati dan dengan memperhatikan kelembutan, aku colek salah satu dari sepasang pantat Ibu yang sangat sexy itu dengan jariku untuk mengetahui Ibu terbangun atau tidak. Aku melakukan colekan ini beberapa kali dalam beberapa menit, sebelum aku memulai untuk meremas – remas dan meraba kedua Pantat Ibuku yang Montok, padat berisi dan sangat sexy itu. Penisku sudah sangat keras, dan rasanya ingin memberontak keluar dari Celana. Akibat remasan – remasan dan rabaan tersebut, aku merasakan bahwa Penisku mulai membujuku untuk melakukan remasan tersebut lebih keras lagi dan lagi dan lagi. Karena remasan ku yang terlalu keras dan terlalu bernafsu, Ibupun mengerang, “Hmmmm……”, aku kaget setengah mati dan aku melihat tangan Ibu mulai bergerak.

Aku berhenti melakukan remasan, tetapi aku tidak memindahkan tangan ku dari Pantat Ibu, karena aku berpikir jika aku pindahkan maka dia akan benar – benar terbangun dan mengetahui bahwa anaknya sedang meraba Pantatnya, dan mungkin Ibu akan berpikir bahwa celananya turun secara tidak sengaja akibat gerakan dari tidurnya. Tapi lebih di kagetkan lagi bahwa ternyata Ibuku, menarik keatas lagi celana dalamnya dan celananya untuk kembali menutupi Pantatnya yang bahenol itu dan dia kembali tidur, dengan keadaan sekarang tanganku berada di dalam celananya dengan posisi memegang pantatnya. “Uuuccchhh……”, dalam hati aku berbicara dengan degupan Jantung yang semakin menggema.

Dengan kejadian itu, berarti Si Ibu setengah tidur atau tidak sepenuhnya terbangun, dan yang perlu diketahui dengan keadaan tanganku di dalam celananya sama saja tidak ada yang menghalangi tanganku untuk meraba Pantatnya. Setelah beberapa saat diam, aku mulai meraba dan meremas pantatnya dengan sangat lembut walau tidak terlihat jelas tapi aku merasakan hal yang sangat menakjubkan. Lalu aku mulai memberanikan diri untuk membelah pantatnya denga jari – jari ku dan mulai menyusupkan jariku kedalam belahan bongkahan pantatnya dan jariku menemukan suatu lipatan yang berbentuk seperti lingkaran,”Hmmm…ini lubang anus Ibu”, kataku dalam hati. Dan aku mulai melakukan gerakan jariku dengan mengosok lubang anusnya dengan lembut, dan melakukan gerakan memutar jariku di bibir anusnya.

Lalu terdengar suara rintihan mengerang dari Ibu,” Mmmmm…..sssshhhhh….”, yang menurut aku itu adalah desahan kenenakan , dengan sangat kaget aku langsung menarik tanganku keluar dari Celananya dan pura – pura tidur. Dan Ibu benar2 terbangun, dan mengatakan :
Ibu : “ Rendi, apakah itu tadi kamu sayang”?
Dengan penuh ketakutan aku, tetap berpura-pura tidur dan tidak menjawab pertanyaannya.
aku membayangkan pertanyaannya tadi, bahwa dia sebenarnya ingin mengatakan,” Sial Rendi kenapa kau hentikan , Sebenarnya aku juga Ingin bersetubuh”. Lalu dia kembali Tidur, setelah melihat aku tidur, dan kali ini kami tidur denga posisi berhadap hadapan.

Pertanyaan yang keluar dari Mulut Ibu tadi, sangat mengagetkan diriku. Selama hidupku aku belum pernah sama sekali mendengar Ibu berbicara dan melontarkan pernyataan tentang sex, atau yang berbau sex. Dan pernyataan itu membuatku benar – benar terangsang. Sampai dengan beberapa saat, dan setelah aku yakin Ibu sudah kembali terlelap tidur, aku mulai beraksi kembali dengan mulai memasukan tangan aku kedalam t-shirtnya melalui celah baju dari bagian perut dan langsung mengarah ke bagian Payudaranya yang juga sangat padat, kencang dan montok, aksi ku kali ini untuk mengetahui, apakah Ibu memakai BH atau tidak. Sekarang aku sudah mulai berani untuk menggerayanginya, semenjak pernyataan Ibu tadi, dan pernyataan tersebut memmbuatku semakin menggila dan sangat bernafsu kepadanya. “Ternyata Ibu memakai BH-nya”, kataku dalam hati.

Lalu aku mulai menggeser tanganku yang berada di dalam bajunya secara perlahan kearah Punggung, untuk mencari kancing BH-nya. Aku menemukan kancingnya, dan aku segera membukanya dengan sangat perlahan,”klik”. Setelah terbuka aku langsung mengarah kan tanganku ke depan bagian Payudaranya, walaupun tidak sepenuhnya terbuka, tetapi setidaknya sudah longgar, dan tanganku bebas untuk meremas payudaranya, aku mulai meremas Payudaranya yang telanjang dibalik remasan tanganku, secara lembut dan mulai memainkan salah satu putingnya, Sssshhhh…., Ibu memang benar-benar sangat sexy dan montok, aku merasakan darahku berdesir seperti dalam kegairahan yang sangat besar. Ternyata Ibu mulai menyadari remasan ku terhadap Payudaranya, dan dia kembali terbangun. Kali ini aku tidak mempuyai kesempatan untuk memindahkan tangan ku atau menarik keluar tangan ku dari dalam bajunya, tetapi aku tetap pura-pura tidur dengan mengorok pelan. Lalu Ibu mengatakan :
Ibu : “ Hmmmm….Kasian anakku sayang ini, Pasti dia sedang bermimpi basah tentang Gadis yang dia suka, lebih baik aku berpura –pura tidur saja, kalau aku bangunkan, pasti dia malu”.
Lalu Ibu kembali tidur dengan membalikan badannya, memunggungi diriku, tetapi dengan sangat terkejut, dia tidak memindahkan tanganku dari Payudaranya, dia tetap membiarkan tanganku di Payudaranya dan membiarkan tanganku membelai lembut Payudaranya. Dan aku pun melanjutkan remasan – remasan lembut di Payudaranya. Sampai pada akhirnya, kami tertidur lelap dan benar – benar mengantuk.

Pagi harinya ketika aku bangun, Ibu sudah tidak ada di sampingku. Aku bangun beranjak dari tempat tidur, dan menemukan sepucuk surat dari Ibu, yang bertuliskan ; “ Rendi sayang, hari ini Ibu pergi ke Sekolah, untuk mengajar hari terakhir sebelum liburan Musim Panas, setelah itu Ibu akan pergi ke tempat fitnes seperti biasa, di lemari es ada Pizza untuk sarapan, Ibu akan kembali kerumah jam 8 malam nanti, Muach – Ibu-“.

Aku mulai mengingat kejadian semalam, kejadian terindah, terhebat yang pernah aku alami didalam hidupku. Hal yang terbaik adalah, tidak tahu mengapa aku bisa menyentuh, meraba bagian tubuh Ibu dengan bebas, dan sepertinya Ibupun tidak menghalangiku untuk melakukan hal itu. Mungkin saja dia percaya kepadaku, bahwa aku memang sedang bermimpi basah di usiaku yang sedang puber atau memang sebenarnya Ibupun dari lubuk hatinya juga menginginkannya. Aku sangat ingin mempraktekan teori-teori ku terhadap Ibu. Dimana saat dia pulang nanti, aku akan menawarkan kepadanya untuk memijatnya satu badan penuh seluruh badan, dan melihat apa yang akan terjadi padanya jika dia ku pijat seluruh Badannya, apakah dia akan terangsang?

Aku menghabiskan siang itu dengan menonton TV, dan melakukan beberapa pekerjaan, tapi tetap saja aku berpikir dengan menghayal jika aku berhubungan sex dengan Ibu. Tapi dengan menghayal seperti itu, aku tetap tidak mau beronani, aku mau menyimpan sperma ku, berjaga – jaga, siapa tahu Ibu yang natinya akan sangat terangsang dengan pijitanku, mau berhubungan Sex denganku. Waktu berjalan terasa sangat lambat hari itu, dan membuatku teramat sangat menderita menahan nafsu terhadap Ibuku. Aku maenghitung mundur waktu, jam demi jam, menit demi menit, detik demi detik sebelum Ibu sampai kerumah. Akhirnya Pintu rumah terbuka dari luar pada jam 8.30 Malam, dan ternyata itu Ibu. Akhirnya datang juga.

Ibu : “ Malam Sayang, maaf agak terlambat pulang, tadi aku mampir ke sebentar ke Toko”.
Aku : “ Hai Mam,Oooh ok tidak apa – apa Bu….Mmmm ..sepertinya Ibu mengalami hari yang sangat panjang, dan Ibu terlihat sangat letih mau aku pijitin lagi Bu”?
Ibu : “ Uuummm…..Ok sayang. Nadanya terdengar lebih berhati – hari dari nada suaranya kemarin, ketika aku tawarkan dia untuk memijitnya.
Mendengar nada bicaranya yang lebih berhati – hati , aku mencoba untuk tetap tenang dan santai saja dengan tidak menunjukan kegairahan terhadapnya, lalu aku langsung membalas kata persetujuannya untuk dipijat.
Aku : “ Bu, nanti dipijatnya gak usah pakai apa – apa ya, telanjang aja, Ibu Lepas semua pakaian Ibu di Kamar Mandi terus Ibu masuk sini langsung telanjang aja, jadi aku bisa dengan mudah Mijitin seluruh badan Ibu”.
Ibu : “ Rendi, itu sangat tidak Pantas, Masa Ibu harus Telanjang di depan kamu”. Ibuku menyahutku dengan nada yang agak keras.
Ibu : “ Ibu jadi aneh sama kamu, dan Ibu mulai berpikir, kenapa kamu sepertinya senang dan tertarik sekali untuk hal Pijit memijit?? Sudahlah, gak usah Pijit Ibu, tidak dipijit pun Ibu akan Baik-baik saja.” Dengan nada yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Aku : “ Jangan, Jangan Bu Ayo dong Pliss…, biarkan aku memijat Ibu.” Aku mengatakan itu kepada Ibu dengan penuh harapan dan keputusasaan, serta merayunya.
Aku : “ Maaf Bu, aku pikir dengan keadaan Telanjang, Ibu akan merasa lebih nyaman untuk dipijat, Yasudah Bu, Ibu pakai saja pakaian yang Ibu suka, tapi aku merasa harus tetap memijit Ibu, karena Ibu telah berbuat banyak kepadaku dengan penuh kasih sayang, aku merasa berhutang kepada Ibu”. Rayuan ku kepada Ibu.
Ibu : “ Iya sayang, iya….Ibu Mandi dulu ya, sehabis itu baru kamu pijitin Ibu…Hmmpfff…Manja sekali kamu Rendi”.

Setelah mendengar rayuanku, akhirnya Ibu melunak dan kembali tersenyum kepada, aku berpikir, Bahwa rayuanku berhasil. Setelah Menunggu selama 15 Menit, akhirnya Ibu keluar dar kamar mandi dengan menggunakan Kimononya seperti biasa. Aku ingin sekali menanyakan kepada Ibu, apakah dia memakai pakaian dalam di balik Kimononya, tetapi akhirnya aku tahu hal yang lebih baik untuk mengetahuinya, Ibu pakai pakaian dalam atau tidak.
Aku : “ Ok Bu, berbaringlah, aku akan memberikan pijatan yang lama dan nyaman ke badan Ibu, dan aku juga akan memijat dari kaki IBu, karena Ibu berlari cukup jauh aku gak mau Ibu mengalami kejang di Kaki”.
Ibu : “ Uummm, Ok…. Tapi kamu Mijatnya tidak boleh lebih dari betis ya, hanya sebatas sampai bagian bawah Paha aja”. Dengan nada suara yang cukup tinggi.
Ibu mulai berbaring tengkurap, dan menurunkan kimononya sebatas pinggang. “Sial, ternyata Ibu memakai BH yang sangat ketat dan sangat tertutup”, aku begumam di dalam hati. Aku mulai memijatnya dari Pundaknya, lalu naik ke leher, dan turun ke Punggung dan membiarkan Ibu mulai merasa sangat nyaman di pijat dan terasa sangat relax. Sebelum aku mengatakan, sesuatu untuk bisa mendapatkannya.
Aku : “ Bu, Tali BH-nya menghalangi pijatan di Punggung, kira-kira Ibu mau melepaskan kancingnya atau tidak”?
Ibu : “ Tentu saja Sayang, buka saja…” Dia mengatakan dengan penuh kenyamanan.
Pijitan ku sudah benar – benar membuat Ibu sangat nyaman dan yang pastinya karena Ibu merasa sangat nyaman, pertahanannya pun jadi hilang sedikit demi sedikit. Aku melepas kaitan BH-nya dan menyuruh agar Ibu sedikit mengangkat tubuhnya dan bergeser, agar aku bisa melepaskan seluruh BH-nya, dan bukan hanya melepas kancing/kaitan BH-nya. Setelah berhasil melepas secara keseluruhan BH, langsung saja aku lemparkan BH-nya ke lantai. Ternyata karena perbuatanku melepas BH-nya, dia merasa aneh, dan mengatakan :
Ibu : “ Kenapa dilepas semua Rendi, tadi katanya hanya mau melepas kaitan kancingnya saja, kenapa sekarang kamu lepas semua”? Dengan nada suara datar.
Aku : “ Oiya Bu, kenapa aku lepas semua ya…,Uummmm…tapi yasudah lah Bu ditaroh di lantai saja, aku agak susah untuk mengambilnya kembali”.
Ibu tidak mengatakan sepatah kata pun. Aku pikir ini adalah sebuah kata,”Ya” dari Ibu, dan aku tetap melanjutkan pijatanku. Sekarang aku memulai untuk memijat kakinya an perlahan lahan naik dan semakin keatas. Dengan cepat aku berpindah sampai akhirnya memijat melewati betisnya, menggulung kimononya sedikit lebih keatas dan dengan tepat dan cepat memijat bagian atas kakinya yang terlihat memang sangat sehat dan menggairahkan. Aku pijat semakin keatas, sambil aku naikan semakin keatas kimononya dan sekarang aku lepas kimononya dari tubuhnya dan meletakan kimono itu disebelahnya. Dan sekali lagi Ibu tidak mengatakan apa–apa terdiam membisu.

Ternyata Hari ini Ibu tidak menggunakan Celana dalam yang sangat tertutup dan ketat, dia mengenakan Celana dalam Model Tali tapi tidak terlalu tipis, lebih tepatnya Ibu memakai celana dalam thong warna hitam, dan celana dalam thong itu benar – benar memperlihatkan bentuk keindahan Pantatnya yang sangat Bulat, padat, montok, sexy dan terlihat sangat Bahenol. Aku tidak bisa menahan dan membendung gairah ini, aku memulai memijat, lebih tepatnya meraba secara keras pantat Ibu -ku yang terasa sangat halus di telapak tangan ku sehalus pipi Bayi. Tiba-tiba ibu berkata :
Ibu : “ Jangan…jang..an…Pijat disitu sayang”. Dengan pandangan agak melamun dan dengan nada suara yang datar.
Aku mendengarkan perkataannya, dan memindahkan tangan ku ke punggungnya yang ramping dan mulai membelainya. Dengan belaianku Ibu mulai mendengkur dengan dengkuran yang sangat menikmati. Nafsuku sudah mulai tidak terbendung lagi, aku membuka Kaosku dan terlihatlah tubuhku yang atletis dan dengan perlahan aku mulai berada diatasnya dengan berlutut dan dengan tubuh Ibu berada di bawahku. Aku mulai mengendus rambut Ibu , punggung dan bagian tubuhnya yang sangat bahenol dengan hidungku. Dan mulai menggerakan bibirku keatas dan kebawah di punggungnya dengan sedikit hembusan nafas, sambil sedikit mengecup punggungnya dan memberi sedikit kecupan di leher.

Dan dia kembali mendengkur, dan mencoba bertahan, melawan nafsu yang memang telah menyerangnya. Aku kembali menciumi punggungnya sampai akhirnya aku mengarah ke bawah dan mendapatkan pantatnya, ku cium kedua pantatnya dengan lembut satu persatu yang memang memancing gairah dengan balutan celana dalam thong-nya. Aku singkapkan celana dalamnya dengan gigiku dan terlihatlah bongkahan pantat yang sangat menggairahkan, aku mulai meremas Pantatnya satu persatu dan membuka pantatnya sehingga terlihatlah lubang anus Ibuku, dan akupun tidak sungkan untuk menjilatnya, kujilat dengan lidahku mengikuti bibir lubang anus itu, secara melingkar, perlahan dan sangat lembut.

Lalu Ibu mulai mengeluarkan desahan, merintih nikmat…seperti Kemarin malam, waktu aku raba anusnya dengan jariku, tetapi kli ini erangannya lebih membuatku semakin bernafsu. Saat ini dia mengetahui, apa yang tidak dia bayangkan sebelumnya Terjadi.
Ibu : “ Ssshhhhhh…..aakhhhh….hmpfff….Ooohh Rendi sayang…Terusss…sayang”. Ibuku mengerang dengan hebatnya.
Setelah Ibu mengerang dan sangat bernafsu, aku sengaja berpindah dari jilatan di lubang anusnya dan lanjut mencium lehernya. Dan ternyata Ibu membalikan badannnya yang sebelumnya memunggungi aku, dan aku langsung menjilat, menciumi lehernya dan langsung mencium bibirnya. Setelah dengan lembut mencium dan mengecup bibirnya, Ibu mulai membuka mulutnya dan kami berciuman sangat penuh dengan gairah dan nafsu biarahi yang memang sudah sangat tidak bisa dibendung lagi. Sambil berciuman aku mulai meraba putting susu payudara Ibu , dan membuat Ibu semakin menggila dalam berciuman, aku raba dengan jariku dan memainkan putting susunya, dan membuat putting susu Ibu semakin mengeras. Aku memindahkan mulutku ke Puting susu Ibu sebelah kanan dan mulai menjilatnya menghisap dengan lembut tapi dengan penuh nafsu dan perlahan kuturunkan tangan ku ke vagina Ibu yang sudah sagat basah, dengan lembut kesentuh vagina Ibu dan mulai membelainya dengan penuh kelembutan.
Ibu : “ Ooooohhhh…Rendi….sayang….Aaaaakhhhh….ssshh hh….Mmmpffff….sayang, berhentilah menyiksaku…sayang…aku sudah tidak tahan lagi…”.
Untuk sementara waktu, dengan seketika aku membebaskan tanganku dari vagina Ibu, untuk melepas celanaku, dan terlihatlah Batang penisku yang memang sudah sangat mengeras dengan panjang 18 cm dan berdiameter hampir 4 cm. Secara langsung Ibu melihat Batang penisku, dan Ibu sangat terkejut dengan itu.
Ibu : “ Oooo yesss….Rendi…Masukin aja langsung ya sayang, Ibu sudah lama sekali tidak merasakan penis ada di dalam vagina Ibu….”
Mendengar Ibuku mengatakan hal itu dengan penuh nafsu dan kegilaan birahi yang sangat tinggi, aku pun sempat terpikir sejenak mengenai hal yang selama ini aku pikirkan akhirnya terjadi dan aku akan sangat menikmatinya.
Aku : “ Bu, tapi kita gak punya kondom sama sekali”.Ibu : “ Rendi, cepat masukan penismu kedalam Vagina Ibu sayang”!!!Aku : “ Tapi nanti jika Ibuuu…Hamil bagaimana..”??Ibu : “ Tenang, besok pagi Ibu akan meminum pil KB sayang, setiap pagi Ibu selalu minum pada saat masa subur Ibu, Jadi ….MASUKAN PENISMU SEKARANG!!!!!” Dengan Nada berteriak.

Tidak perlu Ibu bilang dua kali, aku sudah memasukan penisku kedalam Vagina Ibu, dan mulai ku pompa keluar masuk penisku di Vagina Ibu. Vagina Ibu terasa sangat sempit dan hangat, dan rasanya seperti mengalami kegembiraan yang luar biasa, bisa menyetubuhi Ibu Kandung ku sendiri yang sangat cantik Luar dalam. Sementara terus kupompa penisku sedalam-dalamnya ke vagina Ibu, aku juga tidak berhenti menghisap dan menjilati payudara Ibu, dan kembali berciuman bibir dengan Ibu dan sekali lagi kami berada di dalam gairah nafsu bercium yang sangat hebat, sementara penisku terpompa sangat hebat kedalam Vagina Ibu . Tanganku juga tidak berhenti meremas payudaranya dan sesekali meraba bibir lubang anusnya dengan sedikit menggelitik kecil, sementara cairan-ciran vagina Ibu sudah mulai membasahi mengalir ke anusnya akibat Pompa-an dari penisku, Oooohhh….ini enak sekali Bu, lebih dari nikmat…aarghhhh Mmmaaammm….., aku terus memopa penisku sedalam dalamnya ke vagina Ibu, dan akhirnya aku mengangkat Ibu dan mendorongnya keatas ku. Sekarang Ibu berada diatas ku, dengan Penis yang tetap menancap pada liang Vaginanya.
Ibu : “ Oooooohhhh…..Rendi….aakkkhhhhh….Sayang….Ma ma sudah tidak bisa tahan sayaang, Maammma keluar…Shhhhh…akkhhhhh”. Ibu berteriak, seketika itu juga mengalirlah cairan kewanitaan dari Vagina Ibu.
Aku : “ Ya Bu…aaaakkhhhhh….Bu….hangat sekali…ssshhhh, aku juga bisa merasakanya Bu”. Aku merasakan semprotan hangat cairan keawanitaan nya di Penisku dan itu teramat sangat nikmat, dan cairan itu keluar melalui celah vaginanya yang terus kupompa dengan kencang dengan penisku.
Ibu : “ Ya Ampun Rendi…..Akkkhhh sayang, enak banget lho itu….Papamu Pun belum pernah membuat Ibu Orgasme sampai seperti ini”. Kata Ibu sambil berdiri dan berbaring di sebelahku, dan sambil memperhatikan Penisku yang masih Ereksi dengan kerasnya.
Ibu : “ Oohh Rendi, Maaf sayang Sory, kamu belum keluar, ya ampun sayang, tapi tenang Ibu ada cara …Hmmm….sekarang bangun”!! Dengan mengedipkan mata genitnya kearahku.

TERLAMPIASKAN GAIRAH SEKS YANG TERTAHAN PADA DARI REMASAN PAYUDARA
TERLAMPIASKAN GAIRAH SEKS YANG TERTAHAN PADA DARI REMASAN PAYUDARA

Mendengar perintah Ibu, aku pun berdiri dan Penisku pun tetap tegang dengan kerasnya. Ibu berlutut di depan ku. Aku tahu apa yang akan di perbuat Ibu, dan aku sebagai anak laki sangat gembira sekali, karena memang ini juga yang aku tunggu. Ibu mulai menciumi Kepala penisku dengan bibir nya, dengan sedikit jilatan nakal di batang penisku, lalu Ibu mulai memasukan Penisku kedalam mulutnya dan megulumnya. Aku melihat tatapan matanya yang berwarna biru kepadaku sewaktu dia mengulum Penisku dan menatap wajahku. Tatapan bola matanya yang biru, seakan akan berubah dari tatapan bola mata seorang wanita yang bersih dari dosa, menjadi tatapan wanita nakal yang sedang gila dengan gairah nafsunya.Aku : “ Ooohhh….ini enak sekali Bu…sepertinya aku …..Aaakhhh”.Ibu : “ Mmmm…hmmmm…..sshhh”

Aku merasakan kehangatan mulut Ibu, yang menjalar ke seluruh tubuhku melalu Penisku, Ibu dengan ganasnya menghisap Penisku dan mengocok nya dengan mulutnya. Aku hanya bisa berharap, mudah2an ini berlangsung lama. Tetapi tiba, aku merasakan sesuatu yang akan meledak dari Penisku, dan ternyata aku tidak bisa membendungnya, dan Spermaku ku tersemprot kedalam Mulut dan tenggorokan Ibu.
Aku : “ Aaaakkkkkkk…yesss, Bu…uccchhh…Aduh, maaf Bu, aku udah gak tahan ”. Ibu menghisap seluruh sperma yang aku semprotkan ke mulut dan tenggorokannya, tanpa ada sisa sedikitpun.
Ibu : “ Hmmm…slurppp…Mmmm…aaahhh, tidak apa – apa sayang….aaakkhhh, gimana enak”?
Aku : “ Luar biasa Bu….Fuiiihhhhh”.
Ibu : “ Menurut Ibu, Orgasme kamu tadi sepertinya belum klimaks kan sayang,,,Ucchhh kasian sayangku ini, berarti Ibu masih berhutang sama kamu, kapan pun kamu mau bercinta bilang ya sama Ibu ya Sayang”!! Ibu mengatakan sambil tersenyum nakal dan mengedipkan matanya.

Aku beristirahat sejenak, setelah orgasme yang baru saja ku alami, untuk memulihkan badanku, yang pasti memulihkan libidoku terhadap Ibu, tapi pemandangan disebelahku yaitu si Ibu yang masih tergeletak telanjang di ranjang membuatku kembali terangsang dan membuat Penisku kembali mengeras. Aku meperhatikan kemolekan Pantat Ibu, dan membayangkan usaha Ibu untuk memuaskanku, dan memompa Vaginanya sekuat mungkin agar penisku tertancap masuk lebih dalam lagi ke dalam Vaginanya. Melihat Posisi Ibu seperti ini membuat Penisku keras kembali. Sebelum ku tancapkan Penisku ke Vagina Ibu kali ini, aku melihat Ibu yang terlihat sangat Sexy dan menggairahkan di segala posisi bercinta dan aku pikir aku menjadi penganggum setia kecantikan dan kesexyan Ibu. Setelah kupandangi Ibu, langsung saja aku arahkan Penisku ke Vagina Ibu, yang sudah agak kering, aku gesek dengan Penisku perlahan dan mebuatnya basah kembali, walau tidak sebasah yang sebelumnya. Ibuku hanya tebaring tengkurap pasrah, Dia pasrah tapi tetap menatangku.

Kali ini persetubuhan ku dengan Ibu, menurutku akan lebih memuaskan ku dari persetubuhan sebelumnya, karena Pantatnya yang montok itu akan menjadi bantalan untuk setiap tancapan demi tancapan yang akan kuberikan kepada Vagina Ibu. Aku memegang dan agak mengangkat Perut Ibu yang sedang tengkurap, agar Ibu agak sedikit Menungging, dan kutegakkan punggungnya dengan memegang Payudaranya, dan sekarang Ibu sudah siap dengan Posisi Doogie Style. Langsung aku tancapkan Penisku ke dalam Vagina Ibu, yang belum terlalu Basah, dan Ibu berteriak, karena memang agak Perih mungkin, tetapi aku merasakan kenyamanan yang luar Biasa dari sebuah Vagina yang sangat sempit dan menggigit. Tapi Ibu pAsrah saja, karena memang Ibu merasa berhutang untuk membuatku Orgasme. aku pompa Penisku secepat dan sedalam mungkin ke dalam Vagina Ibu, dan Payudaranya terlihat bergoyang sangat hebat, dan hal itu membuatku semakin bernafsu dan bernafsu. Payudara yang sangat besar padat tetapi lunak, dan aku masih tidak percaya bahwa Payudaranya yang bergoyang itu membuat Ibu terlihat seperti Pelacur yang alami dan menjadi pelacur Pribadiku saat ini.

Aku setubuhi Ibu lebih lama dari persetubuhan kami yang pertama, aku berharap agar persetubuhan ini tak akan pernah berakhir, sampai aku merasa Ibu sepertinya orgasme untuk yang kedua kalinya dan itu memang benar, karena dia mengatakan bahwa dirinya orgasme secara beturut turut kali ini. Aku lepas Penisku dari Vagina Ibu, dan aku baringkan Ibu dalam keadaan terlentang, aku masukan Lagi penisku dengan posisi aku diatas Ibu dan akhirnya aku menyemprotkan Spermaku ke Dalam Vagina Ibu dimana tempat dahulu aku dilahirkan, yang mungkin tidak pernah anak laki-laki lain rasakan. Ibu ku langsung tumbang, karena sangat kecapean, dan memejamkan matanya sejenak, dan aku diam sejenak merasakan sperma ku masuk semakin dalam ke vagina Ibu, dan akhirnya tertumpah kembali keuar melalui celah Vagina Ibu yang masih tertancap oleh Penisku.
Ibu : “ Oohh,..ini sangat menakjubkan sayang”. Bisik Ibu di kupingku, dan dia terlihat sangat letih.Aku : “ Terima kasih Mam, Jadi kita bisa, melakukannya lagi setiap malam”.Ibu : “ Oh Rendi Sayang, Setiap malam dan setiap Hari”. Kami Tertawa bersama.Aku : “ Wah…kalau begitu, Ibu harus lebih sering Minum Pill KB di pagi hari”!! Kami kembali tertawa bersama. Ibu : “ Ya,..kamu benar sayang.” Ibu Menjawab dengan sedikit termenung.
Tanpa kusadari ternyata Vagina Ibu, menjadi basah lagi, dan tanpa kusadari Penisku sudah terpompa kembali oleh Vagina Ibuku. Dan Kami melakukannya terus, sampai akhirnya kami kelelahan dan tidur bersama dengan penis tetap tertancap di dalam vagina Ibu.

TERLAMPIASKAN GAIRAH SEKS YANG TERTAHAN PADA DARI REMASAN PAYUDARA by jilatbasah.blogspot.com – Cerita Dewasa, Cerita Seks Hot, Cerita Mesum, Cerita ngewe, Cerita Panas, Cerita Ngentot, Kisah Pengalaman Seks, Cerita Porno, Cerita Bokep indo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar